Puisi: Di Padang Panjang Kau Menungguku (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi "Di Padang Panjang Kau Menungguku" karya Wayan Jengki Sunarta menggambarkan tentang kerinduan dan kenangan akan kota Padang Panjang, tempat ....
Di Padang Panjang Kau Menungguku

aku berada jauh dari nagarimu
lebih jauh dari Gunung Singgalang
hanya kenangan membentang
serupa rel kereta api yang
melintasi sejuk kotamu

kau tafakur mengukur rindu
malam ini tentu kabut
mengintip tingkap rumah gadang
ketika hutan-hutan tampak muram
dan setiap pohon memeram
rahasianya sendiri

di Padang Panjang kau menungguku
hujan membasuh kota begitu mesra
sesungguhnya tidaklah jauh jarak kita
kau semayam dalam jiwaku
serupa hutan dalam pelukan halimun

2018

Analisis Puisi:
Puisi "Di Padang Panjang Kau Menungguku" karya Wayan Jengki Sunarta menggambarkan tentang kerinduan dan kenangan akan kota Padang Panjang, tempat di mana sang penyair merasa dulu telah berada, namun sekarang terpisah jauh. Puisi ini mengeksplorasi tema rindu, kenangan, dan kedekatan dengan alam.

Kerinduan pada Kota Padang Panjang: Dalam puisi ini, sang penyair menyampaikan perasaan kerinduannya pada kota Padang Panjang. Ia menyatakan bahwa meskipun kini berada jauh dari kota tersebut, kenangan dan rasa rindunya membentang layaknya jalur rel kereta api yang melintasi kotanya. Kota Padang Panjang dianggap oleh penyair sebagai tempat di mana kenangan-kenangan indah tercipta dan saat ini, kota itu menjadi simbol rindu yang mendalam.

Kenangan dan Kedekatan dengan Alam: Dalam puisi ini, terlihat adanya perpaduan antara kenangan dan kedekatan penyair dengan alam. Hal ini tercermin dari kata-kata seperti "hutan-hutan tampak muram" dan "setiap pohon memeram rahasianya sendiri." Alam digambarkan sebagai teman setia yang menyimpan kenangan dan misteri yang indah. Kota Padang Panjang dianggap oleh penyair sebagai bagian dari alam dan tempat di mana alam dan kenangan menyatu dengan indah.

Rasa Dekat Namun Jauh: Penyair menyatakan bahwa meskipun berada jauh dari Padang Panjang, rasa dekat antara penyair dan kota itu tetap ada. Hujan yang membasuh kota dikatakan "begitu mesra," menunjukkan betapa perasaan dan ikatan emosional penyair terhadap kota tersebut. Ia merasa kota itu menyimpan kenangan yang mendalam dalam jiwanya, seolah-olah kota itu adalah bagian dari dirinya.

Bahasa dan Irama: Puisi ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan memiliki irama yang mengalir, sehingga mampu menyampaikan perasaan kerinduan dan kenangan dengan lembut. Penggunaan kata-kata seperti "kenangan," "hutan," dan "kabut" menciptakan suasana yang tenang dan sejuk, mencerminkan perasaan penyair saat mengenang Padang Panjang.

Puisi "Di Padang Panjang Kau Menungguku" karya Wayan Jengki Sunarta adalah sebuah puisi yang mengungkapkan kerinduan yang mendalam pada kota Padang Panjang. Dengan bahasa yang sederhana, penyair berhasil menyampaikan perasaan rindunya dan bagaimana kota itu tetap hadir dalam kenangan dan jiwanya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti penting kenangan dan bagaimana alam dan kota tempat tumbuhnya kenangan dapat menyatu dengan perasaan manusia.

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Di Padang Panjang Kau Menungguku
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.