Puisi: Haya (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi "Haya" karya Wayan Jengki Sunarta mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan, waktu, perubahan, dan kebebasan.
Haya

kugambar parasmu pada pasir
suara harmonika, laju perahu
ke arah senja mengalir

angin garam
meniup usia diam diam
waktu, apakah aku?

senja surut
kabut susut
perahu luput

hanya angin
melambai lamban
di pucuk pandan


2000

Sumber: Impian Usai (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Haya" karya Wayan Jengki Sunarta adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan melalui gambaran alam dan unsur-unsur alam.

Penggambaran Alam: Puisi ini dimulai dengan penggambaran alam yang kaya. Penyair menciptakan suasana dengan menggambarkan pasir, suara harmonika, perahu, angin garam, dan senja. Ini menciptakan gambaran alam yang indah dan menenangkan, yang menjadi latar belakang bagi perasaan yang ingin disampaikan.

Konsep Waktu: Puisi ini mengusik konsep waktu, terutama melalui penggunaan kata "waktu, apakah aku?" Ini mencerminkan pertanyaan tentang eksistensi diri dalam konteks waktu yang terus berjalan.

Perubahan yang Alamiah: Penyair menggambarkan perubahan alam yang alamiah, seperti surutnya senja dan menyusutnya kabut. Ini bisa diartikan sebagai metafora untuk perubahan dalam kehidupan dan pengalaman manusia yang juga berjalan alamiah.

Perasaan Kelepasan: Puisi ini menciptakan perasaan kelepasan atau kemerdekaan. Perahu yang mengalir ke arah senja menggambarkan perasaan kebebasan dan eksplorasi. Angin yang melambai-lambai juga menciptakan perasaan kelepasan yang mendalam.

Kehadiran Manusia: Walaupun gambaran alam mendominasi puisi ini, ada juga elemen kehadiran manusia yang tersirat. Penggambaran wajah yang digambar pada pasir dan suara harmonika mengisyaratkan adanya manusia yang menciptakan atau merasakan keindahan alam ini.

Bahasa Simpel dan Irama: Penyair menggunakan bahasa yang simpel dan irama yang mengalir, yang menciptakan suasana tenang dan meditatif dalam puisi ini. Hal ini memungkinkan pembaca untuk merasakan kedamaian alam yang digambarkan.

Puisi "Haya" adalah sebuah karya yang menggambarkan keindahan alam dan perasaan eksistensial manusia dalam konteksnya. Dengan gambaran alam yang indah dan kata-kata yang sederhana, puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan tentang kehidupan, waktu, perubahan, dan kebebasan.

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Haya
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.