Puisi: Bulan Oktober di Sebuah Desa di Timor Timur (Karya F. Rahardi)

Puisi "Bulan Oktober di Sebuah Desa di Timor Timur" karya F. Rahardi memadukan gambaran kehidupan sehari-hari dengan elemen-elemen religius.
Bulan Oktober di Sebuah Desa di Timor Timur


(I)

hujan belum juga mau turun
di sebuah ruangan 6 x 10 meter
beratap seng
berdinding triplek
udara sangat panas
debu
serutan kayu
serbuk gergaji
paku-paku
pukulan palu
keringat
di ruangan itu seorang ibu
menuangkan teh
ke dalam cangkir suaminya
di antara tumpukan kayu
di antara pukulan-pukulan palu
ibu itu menyendok gula
lalu mengaduknya
dia bangga
dulu, 2.000 tahun yang lalu
Maria, ibu Jesus
juga melakukan hal yang sama
menuang anggur
di cangkir suaminya
di antara tumpukan kayu
di antara pukulan-pukulan palu.


(II)


awan mulai kelihatan
namun hujan masih saja enggan datang
rumput-rumput mengering
batang cendana meranggas
langit itu biru
tapi menyilaukan
di sebuah gubuk
berukuran 4 x 6 meter
bertiang bambu
beratap ilalang
beberapa ekor sapi dan domba
mengunyah jerami
di atas tumpukan kotoran
urine
lalat
udara yang panas
siang itu seorang ibu
menuangkan seember air
ke tempat minum
sapi dan domba-domba itu bangkit
lalat beterbangan
bau amoniak merebak
aroma jerami busuk menusuk
namun ibu itu tak terganggu
dulu, 2.000 tahun yang lalu
Maria, ibu Jesus
pasti mencium aroma yang lebih kuat
yang lebih tak menyenangkan
di sebuah gua di kota Betlehem
dalam cuaca malam gurun yang dingin
ketika akan melahirkan anak tunggalnya


(III)


meskipun cuaca tetap panas
kadang-kadang hujan sudah mulai
membasahi bukit-bukit itu
di sebuah kuburan
gundukan tanah yang masih baru
sebuah salib kayu sederhana
taburan mawar dan pacar cina
ibu itu berdoa
kepalanya menunduk
tangannya mendekap dada
di bawah gundukan tanah ini
anak laki-lakinya
yang masih sangat muda
telah berdarah dan terbujur kaku
luka-luka
tapi ibu itu tak lagi menangis
tak ada yang perlu disesalkan
tak ada yang mesti diratapi
ibu itu menyeka keringat
dengan ujung selendangnya
dulu, 2.000 tahun yang lalu
Maria, ibu Jesus
pasti jauh lebih berduka
pasti jauh lebih terhina
daripada dirinya
ketika menyaksikan
anak laki satu-satunya
luka-luka
berdarah
lalu terbujur kaku
di pangkuannya.


Analisis Puisi:
Puisi "Bulan Oktober di Sebuah Desa di Timor Timur" karya F. Rahardi adalah karya sastra yang memadukan gambaran kehidupan sehari-hari dengan elemen-elemen religius. Puisi ini menggambarkan kehidupan seorang ibu di sebuah desa, sambil merujuk pada Maria, ibu Yesus Kristus. Mari kita melakukan analisis mendalam terhadap setiap bagian dari puisi ini untuk memahami pesan dan maknanya.

(I)

Bagian pertama puisi ini membawa pembaca ke dalam sebuah ruangan kecil, di mana seorang ibu sedang menyajikan teh untuk suaminya. Puisi ini menggambarkan suasana yang panas, berdebu, dan berisik di dalam ruangan tersebut. Ibu ini merasa bangga karena melakukan hal yang sama seperti Maria, ibu Yesus, yang menuangkan anggur untuk suaminya di antara tumpukan kayu dan suara pukulan palu. Ini menciptakan koneksi antara ibu dalam puisi dengan figur religius, menggambarkan ketekunan dan pengorbanan sehari-hari yang mereka lakukan.

(II)

Bagian kedua menggambarkan kondisi cuaca yang panas dan kekeringan yang memengaruhi rumput dan tanaman di desa. Puisi ini memperlihatkan ibu lain di sebuah gubuk yang memberi minum sapi dan domba, meskipun di tengah bau yang tidak menyenangkan dan lingkungan yang jauh dari ideal. Seperti ibu pertama, ibu ini juga dihubungkan dengan Maria, menggambarkan pengorbanan yang mereka lakukan dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang keras.

(III)

Bagian ketiga menghadirkan pembaca ke sebuah kuburan baru di desa tersebut, dengan sebuah salib kayu sederhana dan bunga yang diletakkan di atasnya. Puisi ini menggambarkan seorang ibu yang berdoa di samping kuburan anaknya yang meninggal. Meskipun ibu ini telah kehilangan anaknya, ia tidak lagi menangis dan menerima segala penderitaan dengan tenang. Puisi ini kembali menghubungkan ibu tersebut dengan Maria, menggambarkan rasa duka yang dalam yang mungkin dirasakan oleh Maria ketika melihat anaknya, Yesus, disalibkan dan meninggal.

Secara keseluruhan, puisi ini menghadirkan gambaran kehidupan sehari-hari yang keras dan pengorbanan seorang ibu di sebuah desa yang jauh dari kesempurnaan. Dalam setiap bagian puisi, ibu tersebut dihubungkan dengan Maria, ibu Yesus, untuk menunjukkan bahwa pengorbanan dan penderitaan yang mereka alami adalah bagian dari pengalaman manusia yang umum. Puisi ini menggambarkan kekuatan dan ketabahan perempuan dalam menghadapi tantangan hidup, dan juga mengajak kita untuk merenungkan makna religius dan kemanusiaan dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Floribertus Rahardi
Puisi: Bulan Oktober di Sebuah Desa di Timor Timur
Karya: F. Rahardi

Biodata F. Rahardi:
  • F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.