Puisi: Pelabuhan Api (Karya Oka Rusmini)

Puisi "Pelabuhan Api" menciptakan dunia simbol dan metafora yang memperkaya makna kehidupan, spiritualitas, dan pengalaman perempuan. Melalui ...
Pelabuhan Api


setiap kubakar dupa
percikan api mengurai seluruh luka menanamnya kembali dalam darah
(seekor parkit melepas bulunya mengubur tanah dan sedikit bangkai pohon)

aku melata di sini lidah anyir bayanganku yang mengepung hidup
(aku tetap perempuan yang rajin mengurai abu perjalanannya. dekat perapian, para pemangku melahap asap)

aku diam menimbang setiap sepi yang datang sambil menguapkannya.


April, 1997

Sumber: Haluan Kepri (Minggu, 15 Januari 2017)

Analisis Puisi:
Puisi "Pelabuhan Api" karya Oka Rusmini menyajikan gambaran yang puitis dan mendalam tentang pengalaman hidup, spiritualitas, dan keseharian. Dengan kata-kata yang indah, penyair menciptakan suatu narasi simbolik yang memungkinkan pembaca merenung tentang keberadaan manusia dalam kompleksitas eksistensialnya.

Motif Spiritual dan Ritual: Puisi ini dibuka dengan gambaran dupa yang dibakar, menciptakan atmosfer spiritual dan ritualistik. Dupa menjadi metafora untuk penyucian, pengorbanan, dan penanaman kembali dalam darah. Simbolisme api dan dupa merujuk pada upacara atau ritus yang memperkaya dimensi spiritual puisi.

Metafora Makna Hidup: Penggunaan gambar seekor parkit yang melepas bulunya dan mengubur tanah serta sedikit bangkai pohon dapat diartikan sebagai simbol proses hidup dan mati. Puisi ini mungkin merujuk pada keberanian menghadapi kematian dan merangkul siklus kehidupan dengan penuh makna.

Identitas Perempuan yang Kuat: Meskipun puisi ini penuh dengan simbol dan metafora, penyair menegaskan identitas perempuan yang kuat. Perempuan dalam puisi ini terlihat sebagai figur yang rajin mengurai abu perjalanan hidupnya. Tindakan mengurai abu bisa diartikan sebagai keberanian untuk menghadapi masa lalu dan menerima konsekuensi-konsekuensi kehidupan.

Pembakaran dan Pemurnian: Konsep pembakaran dupa dan percikan api membawa makna pemurnian atau penyucian. Api menjadi metafora untuk pembersihan dari luka dan kegelapan. Setiap percikan api mengurai luka, menciptakan proses pemurnian diri yang melibatkan kesadaran dan transformasi batin.

Pemaknaan Sepi: Pembaca dihadapkan pada pengalaman sepi yang diurai secara mendalam. Pembaca diajak untuk meresapi keheningan yang datang, seolah-olah sepi itu sendiri memiliki bobot dan substansi yang perlu dianalisis. Sepi diangkat sebagai elemen eksistensial yang dihayati dan ditimbang oleh pembaca.

Simbol Asap dan Para Pemangku: Asap yang melambai dan para pemangku yang melahapnya menjadi citra kehadiran spiritual dan keberadaan para pemuja. Simbolisme asap dan pemangku menghadirkan unsur keagamaan atau kepercayaan yang menjadi bagian integral dari puisi ini.

Puisi "Pelabuhan Api" menciptakan dunia simbol dan metafora yang memperkaya makna kehidupan, spiritualitas, dan pengalaman perempuan. Melalui penggunaan gambar-gambar yang indah, Oka Rusmini berhasil menggambarkan keseharian dan keberadaan manusia dalam sebuah pemaknaan yang mendalam dan merangsang imajinasi pembaca.

Oka Rusmini
Puisi: Pelabuhan Api
Karya: Oka Rusmini

Biodata Oka Rusmini:
  • Oka Rusmini lahir di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1967.
© Sepenuhnya. All rights reserved.