Puisi: Senandung Sontoloyo (Karya F. Rahardi)

Puisi: Senandung Sontoloyo Karya: F. Rahardi
Senandung Sontoloyo


lewat senandung ini
mau kuwartakan kepada kau
bahwasanya meski sungguh tiada memiliki
tenaga sepeser pun
tapi
besar nian hasratku buat tempo-tempo
menggedor gerbang kayangan
apa saja modalmu
sontoloyo
modalku bukan sekedar liur saja mestinya
kau maklumi hal ini sedari dulu
o, tuhan dan bajingan
tubuhku bukan gudang kata melulu
maaf
gugusan kuman menggoda minat kudusku
gugusan maksiat mencegat hajat murniku
susul-menyusul
gerangan inilah penyebab
masing-masing bala yang meracuni
sukmaku

prek
lalu apa maumu sontoloyo
bergagah-gagahan mengundang dewa dan dewi
dosamu kau tanggung sendiri
sampai kiamat
telat sudah
tak tertebus lagi

tidak mengapa
sebaskom mawar sudah kubuat bantal
sebungkah menyan telah kukorbankan
dan daun pandan kusayat tipis-tipia
wahai dewa segala dewa
dewi segala dewi
hadirlah
dewa sontoloyo
tukang ngurusi jagat
dewi sontoloyo
ahli ngurusi duit
dewa sontoloyo
tukang ngurusi cinta
dewi sontoloyo
ahli ngurusi,
hadirlah

dalam hal ini
memang benar-benar kurasakan bahwa
sesungguhnyalah
diriku telah kehabisan alat-alat
guna menggedor gerbang itu
kata-kata
sorot lampu senter
bunyi bedug
lambaian tangan berkali-kali
atau menghantam meja dengan palu
kira-kira begitu
wah,
sontoloyo
tuhan dan bajingan
mataku sudah rindu

pada calon mertua
kutujukan doaku yang nomor satu
dewa sontoloyo
tukang ngurusi perut
dewi sontoloyo
ahli ngurusi usus
hamburkanlah rotimu
atau ulurkanlah susumu
biar lelaki yang kehausan ini merdeka
menyedot tetekmu
apa-apaan
pemalas
doa lamaranmu
kupelantingkan lagi ke bumi
ting, ting, ting
krompyang
istirahat

sehabis ngaso
setelah sajian-sajian komplit
doa kedua kupanjatkan di pohon nangka
waduh apa lagi maumu
tanah kuburan kau makan
sekilo menyan kau tanam
ayam putih mulus kau kawinkan
dan mantra-mantra kau tabuh
sontoloyo
tarik
tariklah kembali
kolor celanamu yang putus
tariklah dan ikatkan di pohon nangka
hai, tuhan
hai, bajingan
duabelas ekor bebek bergumul di selokan
mengapa kau telantarkan
mengapa tak kau pehatikan
apa-apaan

gerangan apa faedahnya
pabila hal ihwal ini kuwartakan
pada kau
dewa sontoloyo
akan jadi lainkan nasibku
dewi sontoloyo
kugranat gerbang kayangan
kusogok kepala dewa
dan kutunggangi bidadari-bidadari
bidadari kuda
bidadari kambing
bidadari marmut
bidadari kecebong

pasti kau kurang percaya pabila
kusebut bahwa sesungguhnyalah
repot amat mengakhiri
doa ke duapuluh tiga ini
senandung sontoloyo
sebabnya
nah
repot kau
biarlah
gugusan mantra ini
memang susah menyelesaikannya
repot amat menamatkannya
biarlah ….


28 Mei 1974


Floribertus Rahardi
Puisi: Senandung Sontoloyo
Karya: F. Rahardi

Biodata F. Rahardi:
  • F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.