Puisi: Sepotong Bulan di Langit Palestina (Karya F. Rahardi)

Puisi: Sepotong Bulan di Langit Palestina Karya: F. Rahardi
Sepotong Bulan di Langit Palestina


Sepotong bulan menempel di
langit Palestina masihkah itu
bulan yang beribu tahun silam
ditikam dan dicongkel lalu lepas
dan entah jatuh entah tidak
bulan itu benarkah yang dulu
dirindukan Musa dan dikejar-kejar
Daud dan Goliath
sepotong bulan itu
tidak bulat tidak kuning
tidak tipis tetapi masih mungkinkah
bulan itu menempel di atas Jerusalem
lalu ibu-ibu dapat memanggang
roti tak beragi lalu menyiapkan
anggur dan minyak zaitun
dituang dari botol lalu ranting-ranting
ara dikibaskan angin
dan debu-debu bergembira
masih dapatkah bulan itu tersenyum
sejenak sebelum ditembak dengan
pelontar roket dan gas air mata
dilepas lalu kafieh itu meneteskan
darahnya
bulan itu
bulan yang beribu tahun dulu ditusuk
dengan tombak lalu tembus ke ulu hati
dan nabi-nabi tersungkur
lalu sejarah diratapi dan dikutuk
bulan
berapa banyakkah unta dan keledai
dan domba dan sapi dapat dikurbankan
lalu kaki kuda berdetak
di atas batu-batu lalu
roda kereta menjejakkan jalur memanjang
di atas debu gurun

bulan itu
berapa banyakkah nabi
yang harus dikejar dan diusir
atau dibunuh di bawah bulan itu
atau bulan itukah yang harus diajukan
ke mahkamah rakyat lalu
ban-ban bekas dibakar
batu-batu dilemparkan persis ribuan
tahun silam ketika Daud melontarkannya
ke dahi Goliath

Bulan
bulan yang dingin dan gusar
masih berapa banyak lagikah
diperlukan kain kafan
atau minyak zaitun atau duri-duri
kaktus tetapi jangan diam
tetapi bulan itu yang tinggal hanya sepotong
memang hanya diam

bulan itu
masihkah sepotong yang dulu tertebas
lalu darah keringnya
mengeras di langit Jerusalem.


Sumber: Pidato Akhir Tahun Seorang Germo (1997)


F. Rahardi
Puisi: Sepotong Bulan di Langit Palestina
Karya: F. Rahardi

Biodata F. Rahardi:
  • F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.