Waktu Berdebu
debu-debu melekat di setiap ruang dan waktu
sedang waktu selalu saja menapaki jalannya sendiri
sementara ruang memenuhi kehampaan
haruskah debu, ruang, dan waktu menyatu dalam diri
sebentar, ada jam yang berdetak
leleh di atas ranting yang mengering
aku mesti menjenguknya
barangkali itu waktuku
Yogyakarta, Agustus 2009
Puisi: Waktu Berdebu
Karya: Budi Arianto