Hujan yang Turun Senja Hari
mungkin engkau menangis kekasih, di ujung senja, aku tahu mengapa
tak usah lagi dikata, karena derita manusia datang sebagai coba,
mari, kita tatapi senja yang turun, bersama pelangi, langit jingga
mungkin doa, hanya doa yang pantas kita bacakan,
begitu lindap warna-warna yang ada dalam benak kita, nuansa
sebagai bayang-bayang samar,
sebuah kesaksian, sebuah impian
mungkin hanya itu milik kita
Depok, 1999
Puisi: Hujan yang Turun Senja Hari
Karya: Nanang Suryadi