Puisi: Ibu yang Pergi dalam Tidur (Karya Linda Christanty)

Puisi: Ibu yang Pergi dalam Tidur Karya: Linda Christanty
Ibu yang Pergi dalam Tidur

Semua kenangan adalah sederet angka:

Dua tahun lalu ibu dan adik mendatangi penjaga makam keluarga,
memintanya menyiapkan makam ibu.
Di tanah berbatu. Di sebelah kanan pintu masuk para peziarah.

Sebulan lalu adik menelepon penjaga makam dan sopir ambulan.

Dua minggu lalu aku memangkas pendek rambut ibu.
Adik memberiku gunting hitam yang tajam.
Hati-hati, katanya, berulang kali.
Helai-helai rambut ibu beterbangan
dan menjelma sepasang sayap di punggungku.

“Ibu tidak lama lagi,” adik mulai mengisahkan kematian yang indah.
Semua yang pernah menyayangi ibu menanti di sana.
Aku memberi ibu sebuah ciuman, kenangan dari kehidupan.

Pagi itu aku terjaga,
melihat ibu duduk di kursi yang menghadap jendela,
mencatat dalam buku.
Lanskap yang gugur
perlahan berganti bidang kelabu.
Ibu menulis nama-nama untuk dihadiahi doa-doa.
Adik melihat ibu terbaring tenang di rumahnya.

Pagi itu ibu pergi dalam tidur.

Puisi: Ibu yang Pergi dalam Tidur
Puisi: Ibu yang Pergi dalam Tidur
Karya: Linda Christanty
© Sepenuhnya. All rights reserved.