Puisi: Labirinth Mumet atau Mozaik Perca (Karya Nanang Suryadi)

Puisi: Labirinth Mumet atau Mozaik Perca Karya: Nanang Suryadi
Labirinth Mumet atau Mozaik Perca
kenangan untuk: raymond valiant


malam yang merangkak di bawah rembulan sepotong, bercangkir kopi, kita nyalakan tanya: tentang cinta, perempuan dan tuhan?

"aku ingin lari dari belenggu harapan," kata kinyur menunjuk erich fromm.

"dimanakah engkau wanitaku?" dedi begitu parau menyuarakan sepi, seperti willy

ah, mengapa teks mitos dan logos terbakar. mengapa? adakah yang membenci kebenaran? suara senyap yang menggigilkan ujung tanya

ada yang bertanya padamu: habermas, mana jalan ke frankfurt? lewat watu gong atau betek? atau sepi perpustakaan, buku berdebu, internet yang nyala...

(ada dering di kejauhan, halo di mana kamu?)

Depok, 1999
Puisi Labirinth Mumet atau Mozaik Perca
Puisi: Labirinth Mumet atau Mozaik Perca
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.