Maha Rahasia
tiada! tiada! wajahmu sirna
kekasih, aku menyeru: mengapa kau tinggalkan aku?
apakah aku serupa ia
bermahkota duri di bukit golgota
apakah aku serupa ia
menatap tursina menyala
apakah aku serupa ia gemetar
di kesunyian hira
(manusia! debu!
apakah kau tak mengerti: AKU MAHA RAHASIA)
gusti
airmata bergelombang menyerumu kembali.
Malang, 27 April 1999
Puisi: Maha Rahasia
Karya: Nanang Suryadi