Puisi: Malam Menyimpan Airmata (Karya Nanang Suryadi)
Puisi: Malam Menyimpan Airmata
Karya: Nanang Suryadi
Malam Menyimpan Airmata
malam menyimpan airmata, dan mengembunkannya di pelupuk mata, matamu. serupa sajak, yang menerima kesah, tanpa menggerutu.
malam telah menegaskan kelamnya, kita menggambarnya dengan cahaya, lampu lampu berkedipan, berpendar di kejauhan
peluk aku, sebelum waktu berlalu beku, sebelum padam segala damba. peluk aku!
kita menuai ingatan ingatan, yang berlepasan, semacam rasa bahagia yang diputar kembali, dalam benak yang menyimpan senyuman
ada suara bergema dari masa lalu, denting piano, getar senar gitar, sajak-sajak yang menyimpan pedih, sejarah airmata
ada yang mengulang ulang kabar, mengeja airmata, karena cuma itu yang tersisa, mengingat jejak yang kian pudar
apa yang terlukis, mungkin gelisah waktu, detak jam dalam jantungmu, menyerunyeru
kita mengeja isyarat tanda, jejak pada sajak, mimpi di dalam puisi, wajahmu wajahku pulalah tercermin di sana
pada gigil udara kita mengeja isyarat semesta, yang mengada dan meniada, hanya satu adanya
Malang, 2011
Puisi: Malam Menyimpan Airmata
Karya: Nanang Suryadi