Puisi: Lautan Jakarta (Karya Alex R. Nainggolan)

Puisi "Lautan Jakarta" karya Alex R. Nainggolan menggambarkan kondisi Jakarta yang tergenang banjir sebagai suatu metafora untuk kondisi sosial, ....
Lautan Jakarta


jakarta jadi laut
memungut air hujan
ngalir menggapai tubuh
rumah dan kesedihan
orang-orang bertahan dalam getir
apakah takdir atau mimpi buruk?

lautan jakarta
mimpi-mimpi mengapung
coklat air yang ngalir
tak surut-surut
memasuki lorong-lorong derita

kini semuanya memanggul larat
merapal doa
semoga tak menjadi kaum nuh
yang durhaka

kapan lagi hujan turun?
langit mendung
puluhan ribu tatapan murung

di sisi jakarta
luka kembali pecah

semuanya tenggelam!


Jakarta, 3 Februari 2007

Analisis Puisi:
Puisi "Lautan Jakarta" karya Alex R. Nainggolan adalah sebuah karya sastra yang kuat dan memuat pesan sosial yang dalam. Puisi ini menggambarkan kondisi Jakarta yang tergenang banjir sebagai suatu metafora untuk kondisi sosial, lingkungan, dan penderitaan.

Metafora dan Kondisi Jakarta: Puisi ini menggunakan metafora laut atau banjir untuk menggambarkan kondisi Jakarta yang terendam oleh air hujan. Lautan yang menghampiri tubuh, rumah, dan kesedihan menggambarkan betapa parahnya dampak banjir dan genangan air di Jakarta. Metafora ini memperlihatkan bahwa kota yang begitu sibuk dan padat penduduknya dapat berubah menjadi daerah yang terendam, menciptakan rasa ironi dan kejut.

Pertanyaan dan Rasa Getir: Puisi ini mengajukan pertanyaan apakah banjir ini adalah takdir atau mimpi buruk. Pertanyaan ini mencerminkan rasa bingung dan keputusasaan di tengah bencana yang berulang kali terjadi. Ada rasa getir dan keputusasaan yang dirasakan oleh orang-orang yang harus bertahan dalam situasi sulit ini.

Mimpi-Mimpi Mengapung: Baris "mimpi-mimpi mengapung" menggambarkan efek dari banjir yang mengganggu dan menghancurkan harapan serta rencana yang dimiliki oleh masyarakat. Mimpi-mimpi ini terapung dalam air yang coklat, menggambarkan betapa kotor dan kompleksnya situasi ini.

Pertahanan dan Doa: Puisi ini menggambarkan bagaimana orang-orang di Jakarta bertahan di tengah penderitaan dan merapal doa. Doa-doa ini mencerminkan harapan mereka untuk keluar dari situasi sulit ini dan menjalani hidup yang lebih baik.

Akhir yang Penuh Kesedihan: Puisi ini berakhir dengan kalimat "semuanya tenggelam!" yang memberikan kesan akhir yang mendalam dan penuh kesedihan. Kalimat ini menggambarkan situasi yang hampir tak terelakkan dan menggambarkan keputusasaan dalam menghadapi bencana ini.

Puisi "Lautan Jakarta" adalah sebuah karya sastra yang memanfaatkan metafora banjir atau laut untuk menggambarkan kondisi sosial dan lingkungan di Jakarta. Melalui gaya bahasa yang kuat dan penuh perasaan, puisi ini menggambarkan dampak banjir terhadap masyarakat, mimpi-mimpi yang terapung dalam air, pertahanan mereka, dan akhir yang penuh kesedihan. Puisi ini adalah suatu bentuk penggambaran dan kritik terhadap kondisi yang nyata di Jakarta.

Puisi Lautan Jakarta
Puisi: Lautan Jakarta
Karya: Alex R. Nainggolan
© Sepenuhnya. All rights reserved.