Pusara Kata
Ada yang berdiam di kerlip kata. Saat puisi terbuka, dan kau membacanya serupa mantra. Hanya ada bekas lebam, yang tersisa di lembar kertas. Dan kau bertahan, menampung jejak murung. Menghitung rajah kata yang pernah runyam di sengit kulit. Melilit sakit. Dan kau sibuk merakit perjalanan. Membuka rimbun hujan yang pernah berlalu dari tubuhmu. Di saat itu, kata seperti rekah yang nyata. Asik kau susun tanpa mesti berhitung akan makna.
2015
Puisi: Pusara Kata
Karya: Alex R. Nainggolan