Cara Melawan Stigma Masyarakat terhadap Korban Coronavirus

Stigma negatif terkadang membuat Anda bersikap sesuatu yang tidak logis misalnya mendatangi rumah korban. Padahal rasa ingin tahu tersebut bisa ....
Perjuangan pasien COVID-19 tidak hanya soal kesehatan saja. Ada hal yang harus diperjuangkan yaitu stigma. Banyak orang tak menyadari bahwa stigma bisa membuat orang merasa diabaikan. Jika dibiarkan dan berlarut-larut akan berujung depresi. Maka, menyampaikan pesan positif menjadi penting.

Cara Melawan Stigma Masyarakat Terhadap Korban Coronavirus

Ketika ada stigma buruk, pasien akan merasa tertekan. Bahkan, pasien bisa merasa hidup tidak akan berguna karena terkena coronavirus. Padahal hampir 80% pasien mengalami gejala ringan dan berpotensi sembuh. 

Cara untuk Melawan Stigma Terhadap Pasien COVID-19

Stigma yang diberikan kepada korban coronavirus tidak akan berhenti bila Anda sebagai masyarakat tidak ikut membantu menghentikannya. Orang yang merasa dijauhi karena penyakit ini justru semakin merasa malu jika meminta pertolongan. Bisa dibayangkan betapa bahayanya bukan? Maka, berikut langkah mudah yang bisa dilakukan oleh diri kita. 


1. Hentikan Sebarkan Informasi Kepanikan

Dukungan satu sama lain memainkan peran penting dalam wabah ini. Sayangnya banyak orang yang justru memperkeruh suasana. Apalagi jika ada orang sekitarnya yang merupakan pasien positif atau petugas medis. Kerap kali menyebarkan informasi yang berlebihan dan menyebabkan kepanikan. 

Jangan gunakan dugaan yang tidak pasti kebenarannya. Anda perlu lebih menunjukkan empati jika mendengar kabar orang sekitar Anda terkena penyakit ini. Waspada itu perlu namun bila berlebihan justru memberikan ketakutan. Ingat bahwa yang harus diberitakan saat masa ini adalah fakta dan hal yang positif.


2. Tunjukkan Empati

Kemanusiaan seakan sedang diuji. Anda sebaiknya menunjukkan empati pada orang yang terkena penyakit ini. Bayangkan jika itu adalah posisi Anda. Perlu diketahui bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Tak peduli usia dan pekerjaan. Orang yang diam berdiri di rumah saja bisa terkena. 

Salah satu bentuk empati antara lain dengan menanyakan kabar dan memastikan keluarganya baik-baik saja. Bila memang keluarga tersebut kurang mampu, bantu penuhi kebutuhan sehari-hari. Anda dan masyarakat bisa melakukan aksi nyata untuk melawan stigma buruk terhadap penderita virus corona. Dukungan mental sangat berarti bagi mereka.


3. Gali Informasi Sebanyak-Banyaknya Soal Covid-19 

Salah satu faktor mengapa masyarakat memiliki stigma negatif terhadap korban coronavirus adalah kurangnya informasi. Korban dianggap sampah masyarakat yang harus dijauhkan. Jaga jarak harus tetap dilakukan tapi bukan berarti adalah pasien adalah sosok yang tidak berguna lagi. Jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita yang tidak valid.

Dengan mengetahui informasi yang tepat, Anda jadi tahu caranya bersikap dan mengambil keputusan. Anda juga tahu rumah sakit rujukan mana yang bisa membantu menangani pasien di sekitar rumah. Hindari stigma bahwa mereka tidak layak untuk ditolong. Pasien COVID-19 punya harapan hidup yang sangat tinggi. Jadi, Anda perlu membantu mereka.


4. Tetap Menjaga Kesehatan

Stigma negatif terkadang membuat Anda bersikap sesuatu yang tidak logis misalnya mendatangi rumah korban. Padahal rasa ingin tahu tersebut bisa berdampak buruk. Coba untuk mengikuti prosedur kesehatan ketika ada orang sekitar yang terinfeksi. Anda bisa menghubungi bantuan kesehatan di tingkat kecamatan, kelurahan hingga provinsi. 

Anda sendiri juga wajib menjaga kesehatan dengan menjaga jarak 1 sampai 2 meter dengan orang lain. Cuci tangan pakai sabun selama 20 detik menggunakan air mengalir. Jangan lupa memakai masker saat keluar rumah apalagi dalam kondisi sakit. Jangan lupa ambil pertolongan medis jika alami gejala demam dan juga sesak napas. 

Stigma yang buruk akan memperkeruh kondisi pasien dan orang sekitar Anda. Bila Anda sendiri mengalami masalah kesehatan, tak perlu langsung panik. Ada aplikasi Halodoc yang siap membantu kesehatan Anda tanpa perlu keluar rumah. Apalagi Anda bisa mendapatkan informasi mengenai kesehatan yang valid dan terpercaya.
© Sepenuhnya. All rights reserved.