Puisi: Air Mata (Karya Isma Sawitri)

Puisi "Air Mata" karya Isma Sawitri menggambarkan transformasi emosi, tanggung jawab terhadap bangsa, optimisme, dan pesan nasionalisme.
Air Mata


Keringkan airmatamu
Tapi catat butirnya satu persatu
Taklukkan amarahmu
Transformasikan dalam jurus-jurus tahan peluru
Di pundakmu beban segala yang cemar
Jangan sesali itu
Di tanganmu Indonesia masa depan
Jangan sedikitpun ragu


Sumber: Lawan, Eksekusi, dan Percakapan tentang Mati (2001)

Analisis Puisi:
Puisi "Air Mata" karya Isma Sawitri adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan emosi, transformasi, dan tanggung jawab individu terhadap bangsa dan negara. Puisi ini memberikan pesan tentang bagaimana menangani emosi negatif dan mengubahnya menjadi kekuatan positif untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Transformasi Emosi: Puisi ini menggambarkan proses transformasi emosi negatif, seperti air mata dan amarah, menjadi sesuatu yang lebih produktif dan bermanfaat. Penekanan pada "catat butirnya satu persatu" dan "transformasikan dalam jurus-jurus tahan peluru" menciptakan gambaran tentang kekuatan individu untuk mengendalikan emosinya dan mengubahnya menjadi energi positif.

Tanggung Jawab Terhadap Bangsa: Puisi ini menyiratkan tanggung jawab individu terhadap bangsa dan negara. Kata-kata "Di pundakmu beban segala yang cemar" menggambarkan beban moral dan sosial yang harus dipikul oleh setiap warga negara untuk menjaga kehormatan dan masa depan bangsa Indonesia.

Optimisme dan Keberanian: 
Puisi ini menekankan pentingnya optimisme dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Kata-kata "Jangan sesali itu" dan "Jangan sedikitpun ragu" menciptakan pesan bahwa individu harus memiliki keyakinan dan keberanian dalam menghadapi rintangan dan tantangan.

Pesan Nasionalisme: Puisi ini menciptakan pesan nasionalisme yang kuat. Ini mengajak individu untuk memiliki cinta dan kesetiaan terhadap Indonesia dan untuk bertindak dalam kepentingan bangsa.

Bahasa dan Struktur: Isma Sawitri menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat dalam puisi ini. Struktur puisi ini terdiri dari satu bait saja, dengan ritme yang mengalir, mencerminkan kekuatan dan tekad dalam pesan yang disampaikan.

Puisi "Air Mata" karya Isma Sawitri adalah karya sastra yang menggambarkan transformasi emosi, tanggung jawab terhadap bangsa, optimisme, dan pesan nasionalisme. Puisi ini memberikan pesan kuat tentang kekuatan individu untuk mengubah emosi negatif menjadi energi positif dan untuk bertindak dalam kepentingan bangsa dan negara. Ini adalah pengingat akan pentingnya cinta dan kesetiaan terhadap Indonesia dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Isma Sawitri
Puisi: Air Mata
Karya: Isma Sawitri

Biodata Isma Sawitri:
  • Isma Sawitri lahir pada tanggal 21 November 1940 di Langsa, Aceh.
© Sepenuhnya. All rights reserved.