Puisi: Pelangi (Karya Walujati)

Puisi "Pelangi" karya Walujati menggambarkan bahwa kehidupan mengandung duka dan kebahagiaan, keindahan dan tantangan, yang semuanya membentuk ....
Pelangi



Setiap bulan, setiap tahun
Pelangi hidupku tumbuh berwarna
Ba' hujan, merah kuning menghijau,
Turun bercah'ya, menyilaukan mata ...

Sampai awan datang berarak
Bayangan k'labu melingkung segala
Warna, yang ramai suka bermain di langit
Angkasa jernih, gelap segera ...

Ah ... , biarlah kepahit-getiran duka
Menyuramkan langit jiwa remaja
Dan biarlah setan menyeringai dari balik awan ...

Makin mendesak duka di dada,
Makin gelap angkasa cuaca
Makin indah tergores pelangi atas langit hitam ...


Sumber: Panca Raya (nomor 11—12, Th. II, 1947)

Analisis Puisi:
Puisi "Pelangi" karya Walujati menciptakan gambaran warna-warni kehidupan manusia dengan menggunakan metafora pelangi.

Pelangi sebagai Simbol Keberagaman Kehidupan: Pelangi dalam puisi ini dijadikan simbol kehidupan dengan segala warna yang dihasilkan. Setiap warna yang muncul melambangkan peristiwa dan pengalaman yang beragam dalam hidup manusia. Pemilihan warna merah, kuning, dan hijau memberikan nuansa kehangatan dan kehidupan yang penuh semangat.

Perubahan Warna Pelangi sebagai Perjalanan Hidup: Puisi ini menyajikan perubahan warna pelangi seiring berjalannya waktu dan peristiwa. Dengan kata-kata "setiap bulan, setiap tahun," pelangi menggambarkan perjalanan hidup yang terus berkembang dan berubah warna seiring berbagai pengalaman yang dialami.

Kontras Antara Pelangi dan Awan: Bayangan kabut dan awan yang berarak memberikan kontras terhadap keceriaan pelangi. Ini dapat diartikan sebagai tantangan atau rintangan dalam hidup yang mencoba menghalangi kebahagiaan dan warna-warni kehidupan.

Penggambaran Duka dan Keindahan dalam Satu Kesatuan: Puisi ini mengekspresikan pemahaman tentang kenyataan hidup yang tak selalu cerah. Kepahit-getiran duka dijelaskan sebagai bagian dari perjalanan hidup, tetapi di tengah-tengahnya, ada keindahan yang muncul. Setan yang menyeringai dari balik awan mungkin mencerminkan tantangan dan godaan yang ada, tetapi keindahan tetap bersinar.

Aliran Perasaan Melalui Kata-Kata yang Kuat: Penyair menggunakan kata-kata yang kuat, seperti "setan menyeringai," "kepahit-getiran duka," dan "makin mendesak duka," untuk menyampaikan aliran perasaan yang mendalam dan kompleks. Penggunaan kata-kata ini membantu menciptakan nuansa emosional yang kuat dalam puisi.

Puisi "Pelangi" karya Walujati adalah karya yang memanfaatkan metafora pelangi untuk menyampaikan keberagaman dan kompleksitas kehidupan manusia. Dengan perubahan warna yang menggambarkan perjalanan waktu, puisi ini menggambarkan bahwa kehidupan mengandung duka dan kebahagiaan, keindahan dan tantangan, yang semuanya membentuk gambaran warna-warni kehidupan.

Walujati
Puisi: Pelangi
Karya: Walujati

Biodata Walujati:
  • Walujati lahir pada tanggal 5 Desember 1924 di Sukabumi.
  • Nama sebelum menikah Louise Walujati Hatmoharsoio.
  • Nama setelah menikah Walujati Supangat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.