Puisi: Cipanas (Karya Slamet Sukirnanto)

Puisi "Cipanas" karya Slamet Sukirnanto mengundang pembaca untuk merenung tentang hubungan manusia dengan alam, harapan, dan penantian.
Cipanas


Di lereng bukit
Gemercik air kali yang bening
Ikan-ikan berenang, kolam jadi berarti bagimu
Diam lama-lama: adakah yang kautunggu?


1970

Sumber: Catatan Suasana (1982)

Analisis Puisi:
Puisi "Cipanas" karya Slamet Sukirnanto adalah sebuah puisi yang sederhana namun penuh dengan makna dan imaji alam. Meskipun pendek, puisi ini menggambarkan suasana dan perasaan dengan cukup kuat.

Deskripsi Alam yang Damai: Puisi "Cipanas" menghadirkan gambaran alam yang damai dan alami. Penyair memperkenalkan pembaca pada sebuah pemandangan di lereng bukit, di mana terdapat suatu kali yang airnya gemercik dengan jernih. Ini adalah gambaran visual alam yang indah dan tenang, di mana aliran air yang bening dan ikan-ikan yang berenang memberikan suasana harmoni dan ketenangan.

Kolam yang Berarti: Kemudian, penyair menyatakan bahwa "kolam jadi berarti bagimu." Ini mengisyaratkan bahwa lokasi ini memiliki nilai atau makna penting bagi seseorang. Meskipun tidak dijelaskan siapa yang dimaksud dengan "bagimu," ungkapan ini memberikan nuansa personal dan rasa kebersamaan dengan tempat tersebut.

Antisipasi dan Pertanyaan: Pada akhir puisi, penyair memasukkan unsur antisipasi dan pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu. Dengan mengungkapkan "Diam lama-lama: adakah yang kautunggu?" penyair mengeksplorasi ketidakpastian dan harapan yang mungkin ada dalam situasi ini. Pertanyaan ini menunjukkan bahwa ada suatu perasaan penantian atau antisipasi, tetapi tetap diakhiri dengan tanda tanya, mengundang pembaca untuk merenung dan mencari arti lebih dalam.

Makna Simbolik: Puisi ini dapat memiliki beberapa makna simbolik. Kali yang gemercik dan kolam yang berarti mungkin melambangkan aliran kehidupan dan tempat perlindungan bagi seseorang. Kolam dapat diartikan sebagai simbol kedamaian, tempat untuk merenung, atau bahkan sebagai perwujudan hubungan antara manusia dan alam.

Keterbatasan dan Rasa Penantian: Puisi ini dengan cermat merangkai kata-kata untuk menggambarkan keterbatasan manusia dalam merasakan alam dan berinteraksi dengan makhluk lainnya. Puisi ini juga menggambarkan perasaan penantian atau antisipasi terhadap sesuatu yang mungkin akan datang.

Puisi "Cipanas" karya Slamet Sukirnanto adalah contoh puisi yang sederhana namun sarat dengan makna dan imaji alam. Melalui gambaran alam yang damai dan pertanyaan yang dirangkai dengan hati-hati, puisi ini mengundang pembaca untuk merenung tentang hubungan manusia dengan alam, harapan, dan penantian. Meskipun pendek, puisi ini mampu menciptakan gambaran yang kuat dan memberikan ruang bagi interpretasi yang beragam.

Puisi Slamet Sukirnanto
Puisi: Cipanas
Karya: Slamet Sukirnanto

Biodata Slamet Sukirnanto:
  • Slamet Sukirnanto lahir pada tanggal 3 Maret 1941 di Solo.
  • Slamet Sukirnanto meninggal dunia pada tanggal 23 Agustus 2014 (pada umur 73 tahun).
  • Slamet Sukirnanto adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.