Puisi: Jelmaan (Karya Mansur Samin)

Puisi "Jelmaan" karya Mansur Samin menggambarkan kompleksitas hubungan manusia, cinta, dan keberanian di tengah lautan kehidupan.
Jelmaan

Siapakah kau
nakhoda, bajak atau nelayan
awas lewat di sini anak cucu
ingat jembalang cermat siga gelombang
ini laut, kubur kisahku sepanjang zaman

Itu perahu
berisi pengantin baru
berlayar di pagi bersih
dua jiwa menyatu kasih

Silir ombak berdesiran
mengelus sanggul kembang haruman
mata dan kasih bersiutan
sibuk menjahit menolak sungkan:
tanganmu itu Nakhoda Ragam
jangan liar di tengah lautan

Bila Siti terus menjahit
diam sendiri terasa sunyi
ingin jemari bercumbu kasih
rangkullah Abang, peluklah mari!

Dhuh, matamu Siti sibintangpualam
mendebur rasa penuh kobar
dhuh, jelitamu Siti sipijargumilang
menjirat cinta kalbu menggetar

Santun orang di perahu
ada sopan tahu malu

Angin segar
kasih membakar
sitangan liar
merangkul nakal

Alihkan tangan Nakhoda Ragam
kita di perahu ingatlah sopan
apakah tega cinta terbuang
benam berdua mangsa lautan?

Sekalipun di laut
sekalipun di gelombang
rangkul cintaku
peluk kasih sayang

Menolak yang tak dapat ditolak
tangan merangkul sejadinya
cinta pun liar, liarlah jarum
menembus jantung
seraya terjun

Laut menggelora
jingga oleh darah
suara di mana-mana:
onarnya cinta
kerna ulah napsu manusia!

Siapakah kau
nakhoda, bajak atau nelayan
awas lewat di sini anak cucu
jika jumpa buaya putih
jangan takut anak cucu
itu jelmaan nenekmu Siti.

Sumber: Dendang Kabut Senja (1985)

Analisis Puisi:

Puisi "Jelmaan" karya Mansur Samin adalah sebuah karya yang menggambarkan kompleksitas hubungan manusia, cinta, dan keberanian di tengah lautan kehidupan.

Identitas dan Kehadiran Gaib: Puisi ini dimulai dengan pertanyaan tentang identitas seseorang di tengah lautan: apakah mereka seorang nakhoda, bajak, atau nelayan. Hal ini menciptakan aura misteri dan kehadiran gaib, terutama dengan peringatan untuk menghormati nenek yang dianggap sebagai jelmaan.

Metafora Laut dan Perahu: Laut dan perahu menjadi metafora bagi kehidupan dan hubungan manusia. Laut menggambarkan kekuatan alam yang tak terkendali dan misterius, sementara perahu adalah wadah untuk perjalanan manusia dalam kehidupan. Kedua elemen ini mencerminkan kompleksitas hubungan dan ketidakpastian akan nasib manusia di tengah arus kehidupan.

Cinta dan Perpaduan: Puisi ini mengeksplorasi tema cinta dan perpaduan antara dua individu, yang diwakili oleh pengantin baru di perahu. Mereka melambangkan kebersamaan, kasih sayang, dan kerja sama dalam mengarungi perjalanan kehidupan.

Konflik dan Ketidakpastian: Meskipun ada cinta dan kebersamaan, konflik juga hadir dalam hubungan manusia. Nakhoda Ragam diperingatkan untuk mengendalikan kemarahan dan kekasaran di tengah lautan, menyoroti tantangan dalam menjaga harmoni dan keseimbangan dalam hubungan.

Keberanian dan Pengorbanan: Keseluruhan puisi menyoroti tema keberanian dan pengorbanan. Meskipun ada ketidakpastian dan bahaya di lautan kehidupan, cinta dan keberanian manusia tetap bersinar. Namun, dengan keberanian juga datang pengorbanan, yang tercermin dalam konflik dan pertarungan melawan nafsu manusia.

Pesan Moral: Puisi ini menyampaikan pesan moral tentang pentingnya hormat terhadap nenek moyang dan kehati-hatian dalam menjalani kehidupan. Pesan ini juga menegaskan pentingnya cinta, perpaduan, dan pengendalian diri dalam menjaga harmoni dan keselamatan di tengah badai kehidupan.

Puisi "Jelmaan" karya Mansur Samin adalah karya yang menggambarkan kompleksitas hubungan manusia, cinta, dan keberanian di tengah lautan kehidupan. Melalui metafora laut dan perahu, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dan dengan diri sendiri dalam perjalanan hidup yang penuh liku-liku.

Puisi Mansur Samin
Puisi: Jelmaan
Karya: Mansur Samin

Biodata Mansur Samin:
  • Mansur Samin mempunyai nama lengkap Haji Mansur Samin Siregar;
  • Mansur Samin lahir di Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara pada tanggal 29 April 1930;
  • Mansur Samin meninggal dunia di Jakarta, 31 Mei 2003;
  • Mansur Samin adalah anak keenam dari dua belas bersaudara dari pasangan Haji Muhammad Samin Siregar dan Hajjah Nurhayati Nasution;
  • Mansur Samin adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.