Puisi: Menunggu dan Pamit (Karya Budiman S. Hartoyo)
Puisi: Menunggu dan Pamit
Karya: Budiman S. Hartoyo
Menunggu dan Pamit
Versi Horison (Desember, 1969)
Aku selalu menunggumusejak dulu. Wahai sang waktuEngkau pun berlalu tanpa setahu sadarkuEngkau pun menyeret kakikudan tanganku yang terlukai ragu
Di sinilah tempatnya engkau tahusejak dulu kutunggu selaluSetiap kesempatanuntuk bertemu berpapasan kemudian berpamitanWalau kita lahir tanpa kencantapi kadang kau berikan padaku kesan-kesan
Sudahkah tiba saatnya yang tepatuntuk pamit?Engkau diam sajasementara penanggalan pun sobek-sobek jugaDan wakilmu yang setia: arloji ituberhitung-hitung dengan angkuhnya.
Menunggu dan PamitVersi Sebelum Tidur (1977)
Aku selalu menunggumu
sejak dulu. Wahai sang waktu
Engkau pun berlalu tanpa setahu sadarku
Engkau pun menyeret kakiku
dan tanganku yang terlukai ragu
Di sinilah tempatnya engkau tahu
sejak dulu kutunggu selalu
setiap kesempatan
untuk bertemu berpapasan kemudian berpamitan
Walau kita lahir tanpa kencan
tapi kadang kau berikan padaku
kesan dan kenangan
penghabisan
Sudahkah tiba saatnya yang tepat
untuk pamit?
Engkau diam saja
sementara penanggalan pun sobek-sobek juga
Dan wakilmu yang setia, arloji itu
berhitung-hitung dengan angkuhnya
1969
Puisi: Menunggu dan Pamit
Karya: Budiman S. Hartoyo
Biodata Budiman S. Hartoyo:
- Budiman S. Hartoyo lahir pada tanggal 5 Desember 1938 di Solo.
- Budiman S. Hartoyo meninggal dunia pada tanggal 11 Maret 2010.
- Budiman S. Hartoyo adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.