Puisi: Sebelum Suatu Elegi (Karya Hartojo Andangdjaja)

Puisi "Sebelum Suatu Elegi" karya Hartojo Andangdjaja menggambarkan hubungan antara seorang anak dan ibunya yang telah tua.
Sebelum Suatu Elegi

Kusebut engkau ibu tua
dan tak kusebut engkau nenek
karena kerut wajahmu bukan bayang usia tua
tapi derita dari hidup yang jelek

Sekali sepekan engkau datang, Ibu tua
sekali sepekan kudengar suaramu gemetar meminta
dan kukenal wajahmu yang suram duka
seperti mendung di langit jauh di desa-desa

Hari ini engkau datang pula
dan masih kita jumpa, Ibu tua
dan masih aku kembali jadi gembira
seperti dari ngeri mimpi tiba-tiba kembali terjaga

Sebab sekali ngeri  itu bukan mimpi lagi
kalau nanti engkau tak pernah datang kembali
dan tak kutahu di mana, mungkin di jalan kampung yang sepi
engkau terhantar mati

Sumber: Buku Puisi (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Sebelum Suatu Elegi" karya Hartojo Andangdjaja adalah sebuah karya yang menggambarkan hubungan antara seorang anak dan ibunya yang telah tua. Dalam puisi ini, terdapat berbagai elemen yang mengeksplorasi perasaan, perubahan, dan ketidakpastian.

Penyebutan "Ibu Tua": Puisi ini dimulai dengan penyebutan "Ibu tua," yang langsung memberi tahu pembaca tentang usia ibu yang dijelaskan dalam puisi. Ini adalah kata-kata yang penuh hormat, tetapi juga menggambarkan kenyataan tentang proses penuaan.

Penggambaran Wajah Ibu: Puisi ini menggambarkan wajah ibu yang keriput dan suram, tetapi juga mencatat bahwa kerutan wajahnya bukanlah tanda usia tua, melainkan akibat dari hidup yang sulit dan penuh penderitaan. Ini menggambarkan perasaan simpati terhadap ibu.

Kedatangan Rutin Ibu: Puisi ini mencatat bahwa ibu datang berkunjung sekali seminggu dan meminta bantuan. Ini menciptakan gambaran tentang hubungan antara anak dan ibunya yang tetap kuat meskipun jarak dan waktu yang telah berlalu.

Perubahan dalam Perasaan: Meskipun awalnya puisi ini menggambarkan perasaan simpati dan perasaan yang sulit, pada akhirnya pembicara mengungkapkan rasa gembira ketika ibunya masih datang berkunjung. Ini mencerminkan perasaan campur aduk antara kebahagiaan memiliki ibu yang masih ada dan ketidakpastian tentang masa depan.

Makna "Sebelum Suatu Elegi": Judul puisi, "Sebelum Suatu Elegi," memberikan petunjuk tentang aliran perasaan yang dialami oleh pembicara dalam puisi. Kata "sebelum" mengisyaratkan kepada pembaca bahwa suatu saat akan datang ketika ibu tidak akan datang lagi, dan saat itu akan ada elegi atau nyanyian kesedihan.

Puisi ini menggambarkan nuansa perasaan yang rumit dalam hubungan antara anak dan ibu yang menua. Ia menyoroti kerentanannya, perubahan, dan rasa cinta yang mendalam.

Puisi Hartojo Andangdjaja
Puisi: Sebelum Suatu Elegi
Karya: Hartojo Andangdjaja

Biodata Hartojo Andangdjaja:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Hartojo Andangdjaja.
  • Ejaan yang Disempurnakan: Hartoyo Andangjaya.
  • Hartojo Andangdjaja lahir pada tanggal 4 Juli 1930 di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1990 (pada umur 60 tahun) di Solo, Jawa Tengah.
  • Hartojo Andangdjaja adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.