Puisi: Tak 'kan Ketinggalan (Karya Nursjamsu Nasution)

Puisi "Tak 'kan Ketinggalan" memberikan pandangan yang dalam tentang perjalanan hidup, rintangan yang dihadapi, dan pertentangan antara tradisi dan ..
Tak 'kan Ketinggalan

Hasratku hendak berlari bersamamu, kawan.
Tapi jangankan berlari, berjalan pun tak dapat,
Bukan karena tenagaku kurang atau badanku lamban,
Tapi karena sarungku, langkahku terhambat-hambat.

Hasratku hendak membubung terbang tinggi,
Tapi rambutku panjang tersangkut pada ranting,
Kusentakkan rambutku, kebayaku sutera terkait duri
Keperempuanan! Itukah yang lebih penting?

Tentu, tentu. Aku juga mengaku!
Tapi belum tentu aku 'kan ketinggalan.

Dengan pekerti lembut, lenggok lemah gemelai
Cita-citamu, Gadis, 'kan tercapai.

Sumber: Tonggak I (1987)

Analisis Puisi:
Puisi "Tak 'kan Ketinggalan" karya Nursjamsu Nasution menggambarkan sebuah keinginan dan semangat untuk mencapai sukses meskipun harus menghadapi berbagai rintangan.

Keinginan untuk Mencapai Kesuksesan: Puisi ini dimulai dengan menyampaikan hasrat dan keinginan untuk mencapai sesuatu yang tinggi. Keinginan untuk berlari bersama, berjalan, dan bahkan terbang tinggi menjadi simbol keinginan untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.

Rintangan dalam Mencapai Tujuan: Penggunaan sarung, rambut panjang, dan kebaya sebagai metafora rintangan menciptakan gambaran tentang halangan-halangan yang mungkin muncul dalam perjalanan mencapai tujuan. Ini mencerminkan kenyataan bahwa terkadang kita dihadapkan pada rintangan yang membutuhkan pengorbanan dan perubahan dalam diri kita sendiri.

Pertanyaan tentang Kepentingan Perempuan: Puisi menyampaikan pertanyaan menarik tentang kepentingan perempuan. Apakah keperempuanan lebih penting daripada mencapai tujuan dan kesuksesan? Ini menyoroti dilema atau tekanan sosial yang mungkin dihadapi, terutama oleh perempuan, dalam menjalani hidup dan mencapai ambisi mereka.

Refleksi tentang Peran Tradisional dan Modern: Konflik antara sarung dan langkah yang terhambat dengan keinginan untuk berlari dan terbang menciptakan kontras antara norma-norma tradisional dan ambisi modern. Puisi ini memberikan ruang bagi refleksi tentang sejauh mana peran tradisional memengaruhi atau merintangi pencapaian tujuan modern.

Optimisme dan Keyakinan pada Kesuksesan: Meskipun dihadapkan pada rintangan dan dilema, puisi ini menyiratkan optimisme dan keyakinan bahwa meskipun harus melepaskan beberapa hal, tujuan dan cita-cita dapat tetap tercapai. Pengakuan, "Tapi belum tentu aku 'kan ketinggalan," menunjukkan kepercayaan pada kemampuan diri untuk mencapai kesuksesan.

Puisi "Tak 'kan Ketinggalan" memberikan pandangan yang dalam tentang perjalanan hidup, rintangan yang dihadapi, dan pertentangan antara tradisi dan ambisi modern. Sementara menyampaikan dilema sosial dan individu, puisi ini juga memancarkan optimisme dan semangat untuk terus berjuang menuju tujuan, tanpa meninggalkan nilai-nilai atau identitas diri.

Puisi
Puisi: Tak 'kan Ketinggalan
Karya: Nursjamsu Nasution
    Biodata Nursjamsu Nasution:
    • Edjaan Tempo Doeloe: Nursjamsu Nasution.
    • Ejaan yang Disempurnakan: Nursyamsu Nasution.
    • Nursjamsu Nasution adalah penyair Angkatan '45.
    • Nursjamsu Nasution lahir di Lintau, Sumatra Barat, pada tanggal 6 Oktober 1921.
    • Nursjamsu Nasution meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1995.
    © Sepenuhnya. All rights reserved.