Puisi: Tak Sempat (Karya Yudhistira A.N.M. Massardi)

Puisi "Tak Sempat" karya Yudhistira A.N.M. Massardi menggambarkan berbagai aktivitas dan profesi yang tidak memiliki waktu atau kesempatan untuk ...
Tak Sempat

Pemburu tak sempat menembak
Pencopet tak sempat mencuri
Pelaut tak sempat berlayar
Pelacur tak sempat makmur

(Sungguh genting!)

1975

Analisis Puisi:
Puisi "Tak Sempat" karya Yudhistira A.N.M. Massardi adalah sebuah karya singkat yang menyajikan gambaran ketegangan dan urgensi dalam kehidupan. Dengan hanya beberapa baris, penyair berhasil menggambarkan berbagai aktivitas dan profesi yang tidak memiliki waktu atau kesempatan untuk dilakukan.

Ketegangan dan Kecepatan: Puisi ini menciptakan atmosfer ketegangan dan kecepatan dengan menggunakan kata "genting." Kata ini memberikan nuansa darurat dan mendesak, menciptakan kesan bahwa waktu menjadi faktor kritis dalam kehidupan.

Gambaran Profesi dan Keterbatasan Waktu: Dengan menyebutkan pemburu, pencopet, pelaut, dan pelacur, penyair memberikan gambaran beragam profesi dan aktivitas dalam masyarakat. Setiap profesi tersebut dihubungkan dengan ketidaksempatan untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan.

Refleksi Terhadap Kehidupan: Puisi ini dapat diartikan sebagai refleksi terhadap keterbatasan manusia dalam mengejar aspirasi dan keinginan. Ketidaksempatan yang disebutkan mencerminkan realitas kehidupan yang sering kali tidak memberikan waktu cukup bagi individu untuk mencapai semua yang diinginkannya.

Pilihan Kata yang Efektif: Penyair menggunakan kata-kata yang sederhana namun sangat kuat untuk menyampaikan pesan. Penggunaan kata "tak sempat" memiliki kekuatan yang mendalam dan langsung menyiratkan ketidakmampuan atau keterbatasan.

Penyederhanaan dalam Ungkapan: Dengan merinci profesi dan aktivitas menjadi empat kata-kata saja, penyair menciptakan kesan penyederhanaan. Meskipun sederhana, puisi ini tetap mampu menggugah pemikiran pembaca.

Bentuk Puisi yang Minimalis: Puisi ini mengusung gaya penulisan yang minimalis, dengan menggunakan struktur yang singkat dan langsung. Hal ini menciptakan kesan efisiensi dalam penyampaian pesan.

Kritis terhadap Kondisi Sosial: Puisi ini dapat diartikan sebagai kritik terhadap kondisi sosial yang mungkin memaksa individu untuk berada dalam situasi di mana waktu menjadi kendala utama. Kemungkinan adanya tekanan sosial atau ekonomi yang membatasi peluang dan kesempatan seseorang juga dapat menjadi lapisan makna dalam puisi ini.

Pentingnya Keterbatasan dan Kematian: Ungkapan "Tak sempat" juga menciptakan refleksi mendalam tentang keterbatasan manusia dan realitas kematian. Puisi ini memberikan peringatan akan pentingnya memanfaatkan waktu yang ada dan merenungkan nilai-nilai hidup.

Dengan kata-kata yang minim namun sarat makna, Yudhistira A.N.M. Massardi berhasil menciptakan puisi yang mengundang pembaca untuk merenung tentang prioritas hidup, urgensi waktu, dan keterbatasan yang mungkin dihadapi dalam perjalanan kehidupan.

Yudhistira ANM Massardi
Puisi: Tak Sempat
Karya: Yudhistira A.N.M. Massardi

Biodata Yudhistira A.N.M. Massardi
  • Yudhistira A.N.M. Massardi (nama lengkap Yudhistira Andi Noegraha Moelyana Massardi) lahir pada tanggal 28 Februari 1954 di Karanganyar, Subang, Jawa Barat.
  • Yudhistira A.N.M. Massardi dikelompokkan sebagai Sastrawan Angkatan 1980-1990-an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.