Puisi: Angin Pagi (Karya Kirdjomuljo)

Puisi "Angin Pagi" menggambarkan perjalanan hidup dengan memanfaatkan berbagai elemen seperti hubungan dengan ibu, alam, kemerdekaan, kebenaran, ....
Angin Pagi (1)


Yang pertama kuingat
dan terakhir kulupakan
adalah kau Ibu

Berkali kubuat dosa dan noda
tidak kuterima
selain cinta dan air mata

Berkali ku menatap kerut Ibu
berkali jadi ngeri
bertanya dalam diri

Dengan apa menebus segala itu?


Angin Pagi (2)


Yang pertama kukenal
dan yang terakhir kutinggalkan
adalah kau alam

Tak dapat ku menyebut
dengan kata apa tentang kau
tapi kaulah temanku yang terdekat

Seluruh kepunyaanmu, jiwamu sekali
melahirkan sesuatu
memimpin hati dan mimpi

Memberi sesuatu semacam cinta


Angin Pagi (3)


Yang pertama kupunya
dan terakhir kulepaskan
adalah kemerdekaan

Kemerdekaan yang lahir semacam alam
bersayap semacam burung
basah dengan cinta semacam pagi

Mengatasi segala apa pun
bagaimana juga permintaannya
ataupun dibunuhnya aku

Inilah milikku yang pertama-tama


Angin Pagi (4)


Yang pertama kucintai
dan akhirnya kukatakan
adalah kebenaran

Kebenaran yang lahir dari arti
mengalir dan melekat pada alam
dan hati

Kebenaran yang memberi sesuatu
dan mencerminkan
alam, cinta dan manusia

Karena ia adalah semacam permata


Angin Pagi (5)


Yang pertama kutulis
dan terakhir kusajakkan
adalah cinta

Cinta yang jauh dan dalam
kepada diri, kepada ibu
kepada alam dan bintang dan semua

Cinta yang panas seperti api
sekali-sekali membakar
sekali-sekali menyelimuti

Memandang hati semacam alam


Angin Pagi (6)


Yang pertama kucari
dan terakhir kupunyai
adalah keindahan

Keindahan yang terselip dalam diri
dalam hati, dari alam dan perbuatan
menempel pada siang dan malam

Semacam nelayan mencari bintang tujuh
melupakan segala apa pun
betapa ombak memecah sampannya

Dan itu dipertahankan dari apa pun


Angin Pagi (7)


Dan segala itu hanya karena satu
cinta yang lahir dalam diri
mendesak mencapai arti

Cinta yang lahir semacam iman
dan merasa ia satu-satu jalan
mendekati dirinya.

Sumber: Romansa Perjalanan (1979)

Analisis Puisi:
Puisi "Angin Pagi" karya Kirdjomuljo menggambarkan perjalanan hidup, pengalaman, dan makna yang diambil dari hubungan dengan ibu, alam, kemerdekaan, kebenaran, cinta, dan keindahan. Setiap bagian puisi menyampaikan nuansa dan makna yang berbeda, menciptakan kesan puitis yang mendalam dan meresap.

Tema Puisi

  1. Ibu sebagai Figur Sentral: Puisi dimulai dengan pengakuan terhadap ibu sebagai yang pertama diingat dan terakhir dilupakan. Ibu dianggap sebagai sosok yang penuh cinta, dan penggambaran kerut di wajahnya menjadi simbol dari perjalanan hidup yang penuh dengan kekhawatiran dan pengorbanan.
  2. Hubungan dengan Alam: Alam dianggap sebagai teman yang terdekat, melahirkan sesuatu dan memimpin hati serta mimpi. Puisi menggambarkan alam sebagai sumber inspirasi dan kekuatan, serta sebagai teman yang setia dalam perjalanan hidup.
  3. Kemerdekaan Sebagai Kekuatan: Kemerdekaan diartikan sebagai sesuatu yang lahir semacam alam, bersayap semacam burung, dan basah dengan cinta semacam pagi. Hal ini menciptakan gambaran tentang kebebasan yang membawa kebahagiaan dan cinta, serta mampu mengatasi segala hambatan.
  4. Pencarian Kebenaran: Kebenaran diakui sebagai sesuatu yang lahir dari arti, mengalir dan melekat pada alam dan hati. Puisi menekankan pentingnya kebenaran yang menjadi cerminkan alam, cinta, dan manusia.
  5. Cinta Sebagai Unsur Sentral: Cinta dianggap sebagai yang pertama ditulis dan terakhir disajakkan. Puisi menyampaikan bahwa cinta adalah elemen yang mendalam dan melibatkan berbagai aspek kehidupan, seperti hubungan dengan diri sendiri, ibu, alam, dan manusia.
  6. Keindahan Sebagai Pencarian: Keindahan disajikan sebagai sesuatu yang terselip dalam diri, hati, dari alam, dan perbuatan. Puisi menciptakan gambaran tentang keindahan yang melekat pada siang dan malam, serta diupayakan untuk dipertahankan dari segala hal yang dapat merusaknya.
  7. Cinta sebagai Iman dan Jalan: Puisi menyimpulkan bahwa segala perjalanan dan pencarian hidup ini terjadi karena cinta yang lahir dalam diri, mendesak mencapai arti, dan diibaratkan sebagai iman. Cinta dianggap sebagai satu-satunya jalan yang mendekati diri sendiri.

Gaya Bahasa dan Imajinatif

  1. Personifikasi dan Metafora: Puisi ini menggunakan personifikasi dengan memberikan sifat manusiawi pada ibu, alam, kemerdekaan, kebenaran, cinta, dan keindahan. Metafora digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen tersebut dengan cara yang lebih imajinatif.
  2. Simbolisme: Simbolisme digunakan secara kaya, seperti kerut di wajah ibu yang melambangkan perjalanan hidup, alam yang diartikan sebagai teman dekat, dan cinta sebagai iman dan satu-satunya jalan.
Puisi "Angin Pagi" adalah karya yang sarat makna, menggambarkan perjalanan hidup dengan memanfaatkan berbagai elemen seperti hubungan dengan ibu, alam, kemerdekaan, kebenaran, cinta, dan keindahan. Gaya bahasa yang digunakan menciptakan suasana puitis yang mendalam, mengundang pembaca untuk merenung dan menghayati setiap makna yang terkandung dalam setiap baris puisi.

Puisi
Puisi: Angin Pagi
Karya: Kirdjomuljo

Biodata Kirdjomuljo:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Kirdjomuljo
  • Ejaan yang Disempurnakan: Kirjomulyo
  • Kirdjomuljo lahir pada tanggal 1 Januari 1930 di Yogyakarta.
  • Kirdjomuljo meninggal dunia pada tanggal 19 Januari 2000 di Yogyakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.