Puisi: Di Balik Pintu Bambu (Karya Bambang Widiatmoko)
Puisi: Di Balik Pintu Bambu
Karya: Bambang Widiatmoko
Di Balik Pintu Bambu
Hidup tak perlu serumit catatan
Tak perlu selicin jalan tersapu hujan semalam
Tak perlu naik turun seperti skala thermometer
mencatat suhu dalam musim tak menentu
Bahkan jika banjir bandang menyapu atas segala kenangan
Cukup berdiri di tepian agar tak larut dan terhanyut
Atau di jembatan bambu yang saling terkait dan terentang,
Dijaganya rumah dan ladang dengan mantera
Agar tangan jahil tak mengambil yang bukan miliknya
Dijaganya aliran sungai dan lebatnya hutan larangan
Sebab air membentuk tubuh agar usia semakin panjang
Lalu kita pun terheran heran melihat secuil peradaban
Yang terlalu arif menjaga kehidupan
Di balik pintu bambu, pertanyaan dianyam seperti keranjang.
Kanekes, 2016
Puisi: Di Balik Pintu Bambu
Karya: Bambang Widiatmoko