Puisi: Fantasi Siang (Karya Beni R. Budiman)

Puisi "Fantasi Siang" karya Beni R. Budiman membawa pembaca dalam perjalanan yang menyegarkan melalui gambaran alam yang hidup dan imajinasi yang ...
Fantasi Siang

Duduk di beranda tengah dan langit memangku
Tungku api. Matahari seperti sedang membakar
Poci dan cangkir tembikar. Menyerang laut dan
Danau kopi. Fantasi kita pun menulis cerita api

Dan burung-burung segera kembara sebelum
Menjelma abu dan bara rokok. Sekawanan ikan
Menjauh dari pantai sebelum menjadi buih
Daun-daun kuning seketika. Gugur sebelum
Rontok tiba. Angkasa mengobarkan satu nyala

Seorang anak menangis sampai suaranya habis
Berdoa agar cuaca segera berubah warna
Tapi angin dan hujan tak memberi jawaban
Selain buah kelapa yang jatuh di kepala. Pecah

1996

Analisis Puisi:

Puisi "Fantasi Siang" karya Beni R. Budiman membawa pembaca dalam perjalanan yang menyegarkan melalui gambaran alam yang hidup dan imajinasi yang kuat. Dengan bahasa yang indah dan puitis, penyair merangkai kata-kata untuk menciptakan lanskap yang memukau.

Imajinasi dan Realitas: Puisi membawa kita ke dunia imajinasi, di mana langit menjadi tempat untuk merenung dan memperhatikan kehidupan sehari-hari. Tampaknya, langit dan alam menjadi saksi dari kehidupan manusia.

Metafora Api dan Matahari: Api dan matahari digambarkan sebagai simbol kehangatan dan kekuatan. Matahari yang membakar poci dan cangkir tembikar menunjukkan energi dan kehidupan yang membara di sekitar kita.

Perubahan Alam: Puisi menggambarkan perubahan alam secara dramatis. Burung-burung kembara, ikan yang menjauh, daun-daun yang gugur - semua ini menciptakan gambaran gerak dan kehidupan yang dinamis dalam alam.

Interaksi Manusia dengan Alam: Kehadiran seorang anak yang menangis menyoroti hubungan kompleks antara manusia dan alam. Upaya anak itu untuk memohon perubahan cuaca hanya menemui kebuntuan dan ironisnya, hanya kelapa yang jatuh di kepalanya.

Keterkaitan Antara Alam dan Manusia: Puisi ini menunjukkan betapa manusia dan alam saling terkait. Meskipun kita mungkin berfantasi dan berimajinasi, kita masih terikat pada keadaan alam dan perubahan yang membentuk kita.

Dengan perpaduan antara imajinasi dan kenyataan, puisi "Fantasi Siang" mengajak pembaca untuk merenungkan keajaiban alam dan kompleksitas hubungan manusia dengan lingkungannya. Puisi ini membangkitkan rasa ingin tahu dan kekaguman terhadap keindahan dan kekuatan alam yang tak terbatas.

Puisi
Puisi: Fantasi Siang
Karya: Beni R. Budiman

Biodata Beni R. Budiman:
  • Beni R. Budiman lahir di desa Dawuan, Kadipaten, Majalengka, pada tanggal 10 September 1965.
  • Beni R. Budiman meninggal dunia di Bandung pada tanggal 3 Desember 2002.
© Sepenuhnya. All rights reserved.