Analisis Puisi:
Puisi "Kenangan Gelita" karya S. Rukiah Kertapati adalah sebuah kumpulan puisi yang menggambarkan perasaan kegelapan, kesepian, dan harapan dalam konteks kehidupan penjara. Puisi ini mengekspresikan perasaan seorang narator yang merindukan kebebasan dan hubungan dengan orang yang ia cintai. Mari kita analisis setiap puisi dalam kumpulan ini untuk memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Kenangan Gelita (1): Puisi pertama menciptakan gambaran tentang malam yang gelap dan kesepian. Narator ingin berbicara atau menulis cerita, tetapi ia merasa terpisah dari dunia luar dan tidak memiliki akses ke bulan. Ini mencerminkan perasaan isolasi dan kebingungan yang dialami oleh narator dalam penjara. Puisi ini juga menciptakan perasaan ketidakpastian tentang masa depan.
Kenangan Gelita (2): Puisi kedua menggambarkan perasaan narator tentang kepergian orang yang ia cintai. Meskipun semua orang dan hal-hal di sekitarnya telah berubah, narator masih merindukan suara orang yang ia cintai. Puisi ini menciptakan gambaran tentang kesetiaan dan kekuatan kenangan, bahkan ketika semua yang lain telah berubah.
Kenangan Gelita (3): Puisi ketiga mengeksplorasi tema kenangan dan harapan untuk bertemu kembali. Narator ingin merangkai cerita dari kenangan-kenangan ini dan berharap suara angin dari pegunungan akan membawanya. Ini menciptakan gambaran tentang kekuatan kenangan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Kenangan Gelita (4): Puisi keempat menegaskan bahwa meskipun narator dan orang yang ia cintai mungkin berada dalam situasi yang sulit, mereka tidak akan pernah menjadi orang yang melarikan diri atau terkungkung. Mereka memiliki dunia mereka sendiri yang penuh dengan cinta dan harapan. Puisi ini menggarisbawahi pentingnya hubungan dan kenangan yang tetap kuat bahkan dalam situasi yang sulit.
Puisi "Kenangan Gelita" karya S. Rukiah Kertapati adalah ekspresi perasaan narator tentang isolasi, kesepian, kenangan, dan harapan dalam konteks kehidupan penjara. Puisi ini menciptakan gambaran tentang kekuatan kenangan dan harapan, bahkan dalam situasi yang sulit. Ini adalah puisi yang mengingatkan kita akan pentingnya hubungan dan kenangan dalam kehidupan manusia.
Puisi: Kenangan Gelita
Karya: S. Rukiah Kertapati
Biodata S. Rukiah Kertapati:
- S. Rukiah lahir pada tanggal 25 April 1927 di Purwakarta.
- S. Rukiah menikah dengan Sidik Kertapati pada tanggal 2 Februari 1952 di Purwakarta.
- S. Rukiah meninggal dunia pada tanggal 6 Juni 1996 di Purwakarta.