Puisi: Memori (Karya Kirdjomuljo)

Puisi "Memori" karya Kirdjomuljo mengeksplorasi tema-tema filosofis tentang kehidupan, kematian, cinta, dan keindahan. Dengan bahasa yang kuat dan ...
Memori

Bukan soalnya aku berharap
bukan pula mau berpinta
Soalnya tak bisa ku hidup
tanpa keindahan
keindahan wajah, keindahan maut
keindahan cinta, keindahan umur

Itulah, maka segala kupertaruhkan
sampai dasar kematian

Dan sudah waktunya jadi mengerti
kelahiran bukan lagi main-main
kehadiran bukan lagi tanpa sebab
serupa kelahiran puisi
bukan lahir tiada dera
bukan kata tiada arti

Ada satu selalu terasa
pertanyaan kecil selalu terdengar
– apa itu kematian
apa itu kelahiran
Dan itu sangat cepat berakhir
lalu mau dihabiskan untuk apa
kalau tidak mengecap sampai ke dasar
kalau tak mencapai kemenangan terakhir

O, hijau ladang, hijau hati
hitam langit, hitam wajah
padamulah aku lahir, tidur dan mati
padamu segala jadi terasa
umur bukan lagi soal besar
umur bukan lagi satu penolakan

Telah kualami
segenap dasar kejahatan
segenap dasar keluhuran
keduanya lahir satu sumber
antara cinta diri dan cinta waktu

Itulah soalnya aku bertaruh waktu
juga karena umur serupa perawan
hitam manis, hitam madu

Ada orang kata
simpanlah buat esok
esok, esok, dan esok
Esok yang mana
tak ada kematian lain dari satu itu
tak ada kenikmatan lain
dari yang sekarang langsung

Soalnya hanya cinta
ketemu dia, berjumpalah yang lain

Dan tundalah soal kematian
serupa alam menunda laut
ia hanya sekali
lupakanlah

Lihatlah silang-silang jari
lihatlah silang-silang hati
dekaplah sampai ke rongganya
dengar apa ia berkata

Kalau berpisah setelah bersua
apa itu malam
apa itu fajar, pagi dan malam
apa itu dendam, cinta dan umur

Serasa kutemukan waktu danau
danau yang nampak dasarnya

Ingati sekali lagi
ia datang hanya sekali
kalau datang bagai fajar

Sumber: Romansa Perjalanan (1979)

Analisis Puisi:

Puisi "Memori" karya Kirdjomuljo adalah sebuah refleksi mendalam tentang kehidupan, kematian, dan cinta.

Pencarian Keindahan: Penyair mengeksplorasi tema keindahan dalam berbagai bentuknya, termasuk keindahan wajah, cinta, dan umur. Keindahan dianggap sebagai elemen vital yang memberi makna pada kehidupan.

Pertaruhan pada Kematian: Penyair menyatakan kesiapannya untuk mempertaruhkan segalanya hingga ke dasar kematian. Ini mencerminkan rasa keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi kehidupan dan kematian.

Refleksi tentang Kelahiran dan Kematian: Puisi ini mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang makna kelahiran dan kematian. Penyair menggambarkan kedua aspek ini sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Penerimaan atas Umur dan Kematian: Penyair menunjukkan penerimaan terhadap umur dan kematian sebagai bagian alami dari kehidupan. Dia menegaskan bahwa umur bukanlah suatu penolakan, tetapi sebuah realitas yang harus diterima dengan tenang.

Makna Kehidupan dalam Cinta: Cinta dianggap sebagai inti dari eksistensi manusia. Penyair menekankan pentingnya cinta dalam menemukan makna hidup dan mengekspresikan bahwa kehidupan manusia terwujud melalui hubungan cinta dengan orang lain.

Misteri Kematian: Meskipun penyair mengakui misteri dan kepastian kematian, ia juga menyarankan untuk melupakan pikiran tentang kematian dan lebih fokus pada kehidupan yang sekarang.

Esensi Kehidupan: Penyair mengajak pembaca untuk memahami esensi kehidupan yang ada dalam momen sekarang. Ini merupakan seruan untuk hidup dengan penuh kesadaran dan menghargai setiap detik yang diberikan.

Perjumpaan dan Perpisahan: Penyair merenungkan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang perjumpaan, perpisahan, malam, fajar, dendam, cinta, dan umur. Dia menyarankan agar manusia memahami arti dan nilai setiap momen yang dialami.

Puisi "Memori" karya Kirdjomuljo mengeksplorasi tema-tema filosofis tentang kehidupan, kematian, cinta, dan keindahan. Dengan bahasa yang kuat dan refleksi yang mendalam, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan makna eksistensial dan menghargai kehidupan dalam setiap detiknya.

Puisi
Puisi: Memori
Karya: Kirdjomuljo

Biodata Kirdjomuljo:
  • Edjaan Tempo Doeloe: Kirdjomuljo
  • Ejaan yang Disempurnakan: Kirjomulyo
  • Kirdjomuljo lahir pada tanggal 1 Januari 1930 di Yogyakarta.
  • Kirdjomuljo meninggal dunia pada tanggal 19 Januari 2000 di Yogyakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.