Kumpulan Puisi Karya Goenawan Mohamad

Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 Batang, Jawa Tengah. Pada awal kariernya, ia terlibat dalam pergerakan sastra Angkatan 66 yang berupaya menggugah kesadaran sosial melalui sastra.

Goenawan Mohamad adalah seorang tokoh penting dalam dunia sastra, jurnalistik, dan budaya Indonesia. Namanya dianggap ikonik dalam panorama kesusastraan Indonesia, serta dikenal sebagai pemikir kritis, penyair, esais, dan penerbit majalah.

Goenawan Mohamad dikenal sebagai salah satu penyair terkemuka Indonesia. Puisi-puisinya mengungkapkan kepekaan terhadap kehidupan, alam, dan kondisi sosial-politik. Gaya penulisannya yang tajam, padat, dan reflektif mencerminkan kedalaman pemikiran dan kepekaan emosionalnya.

Goenawan Mohamad juga dikenal sebagai seorang intelektual dan pemikir kritis. Esai-esainya yang ditulis dengan gaya yang tajam dan analitis membahas berbagai isu sosial, politik, dan budaya. Kritik dan pandangannya yang cerdas terhadap isu-isu kontemporer telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan pemikiran di Indonesia. Goenawan seringkali mempertanyakan kondisi sosial dan politik, menantang konvensi, serta mendorong pembaca untuk terlibat secara aktif dalam perubahan sosial.

Buku:

  • Pariksit (kumpulan puisi, 1971);
  • Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang (kumpulan esai, 1972);
  • Interlude (kumpulan puisi, 1973);
  • Seks, Sastra, dan Kita (kumpulan esai, 1980);
  • Sri Sultan: Hari-hari Hamengku Buwono IX (antologi esai, 1988);
  • Asmaradana: pilihan sajak, 1961-1991 (kumpulan puisi, 1992);
  • Kesusastraan dan Kekuasaan (kumpulan esai, 1993);
  • Kata, Waktu: esai-esai Goenawan Mohamad, 1960-2001 (kumpulan esai, 2001);
  • Misalkan Kita di Sarajevo: kumpulan puisi Goenawan Mohamad (kumpulan puisi, 1998);
  • Sajak-Sajak Lengkap: 1961-2001 (kumpulan puisi, 2001);
  • Setelah Revolusi Tak Ada Lagi (kumpulan esai, 2001);
  • Eksotopi: tentang kekuasaan, tubuh dan identitas (kumpulan esai, 2002);
  • Tuhan dan Hal-Hal yang Tak Selesai (kumpulan esai, 2007);
  • Bahasa!: kumpulan tulisan di Majalah Tempo (antologi esai bahasa, 2008);
  • Tan Malaka dan Dua Lakon Lain (kumpulan naskah drama, 2009);
  • Tan Malaka: sebuah esei, sebuah opera (esei opera, 2010);
  • 70 Puisi (kumpulan puisi, 2011);
  • Pagi dan Hal-Hal yang Dipungut Kembali (kumpulan epigram, 2011);
  • Don Quixote: kumpulan sajak (kumpulan puisi, 2011);
  • Tokoh + Pokok (kumpulan biografi dan sejarah sebelas tokoh, 2011);
  • Debu, Duka, dsb: sebuah pertimbangan anti-theodise (kumpulan esai, 2011);
  • Marxisme, Seni, Pembebasan (kumpulan esai, 2011);
  • Di Sekitar Sajak (kumpulan puisi, 2011);
  • Puisi dan Antipuisi (kritik puisi, 2011);
  • Teks dan Iman (kumpulan esai, 2011);
  • Percikan: kumpulan Twitter @gm_gm Goenawan Mohamad (kumpulan twit, 2011);
  • Indonesia/Proses: esai-esai tentang identitas dan keindonesiaan (kumpulan esai, 2011);
  • Gandari (kumpulan puisi, 2013);
  • Seandainya Saya Wartawan TEMPO (kumpulan esai, 2014);
  • Fragmen: sajak-sajak baru (kumpulan puisi, 2016);
  • Yudistira, Kumba Karna dan Bung Hatta: refleksi seputar rakyat, ideologi, politik dan negara (antologi esai, 2016);
  • Amangkurat, Amangkurat: lakon dalam Empat Belas Adegan (kumpulan naskah drama, 2017);
  • Pada Masa Intoleransi (kumpulan teks presentasi, 2017);
  • Di Panggung Kotak Hitam: satu dasawarsa seni pertunjukan di Indonesia (antologi esai seni, 2018);
  • Surti + Tiga Sawunggaling: sebuah novel (novel, 2018);
  • Si Majenun dan Sayid Hamid (telaah sastra, 2018);
  • Tigris: kumpulan sajak (kumpulan puisi, 2019);
  • Kata dan Pengalaman (dua esai panjang, 2020);
  • Pembentuk Sejarah: pilihan tulisan Goenawan Mohamad (kumpulan biografi dan sejarah tokoh, 2021);
  • Estetika Hitam: Adorno, seni, emansipasi (telaah seni, 2021);
  • Rupa, Kata, Obyek, dan yang Grotesk: esai-esai seni rupa dan filsafat seni (kumpulan esai, 2021);
  • Eco dan Iman (filsafat, 2021);
  • Albert Camus: tubuh dan sejarah (biografi dan sejarah, 2021);
  • Polemik Sains: sebuah diskursus pemikiran (antologi esai, 2021);
  • Dari Sinai Sampai Al-Ghazali (kumpulan esai panjang, 2021);
  • Di Ujung Bahasa: antologi puisi, 1961-2022 (kumpulan puisi, 2023);

Puisi Goenawan Mohamad

Goenawan Mohamad adalah sosok sastrawan dan intelektual yang sangat berpengaruh di Indonesia. Melalui puisi-puisinya yang penuh kepekaan dan jurnalisme kritisnya, ia telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan sastra Indonesia dan membentuk wacana publik.

Karya-karya Goenawan Mohamad menjadi sumber inspirasi bagi banyak penulis dan pembaca, dan ia tetap menjadi suara yang penting dalam menghadapi isu-isu sosial dan politik zaman modern. Dengan bakat dan kontribusi luar biasanya, Goenawan Mohamad telah meninggalkan warisan yang tak terhapuskan dalam dunia sastra dan jurnalisme Indonesia.

Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa contoh puisi karya Goenawan Mohamad untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.

    Kumpulan Puisi Karya Goenawan Mohamad

© Sepenuhnya. All rights reserved.