Postingan

Puisi: Kepada Saya (Karya Joko Pinurbo)

Kepada Saya Anda boleh menulis puisi untuk atau kepada siapa saja asal jangan sampai lupa menulis untuk …

Puisi: Ranjang Kecil (Karya Joko Pinurbo)

Ranjang Kecil Tubuhmu tak punya lagi ruang ketika relungmu menghembuskan raung. 2006 Puisi:  Ran…

Puisi: Kabar dari Beranda yang Tersisa (Karya Diah Hadaning)

Kabar dari Beranda yang Tersisa Sesiapa masih tertinggal bersendiri di beranda ajal mata rantai peradaban…

Puisi: Tanda-Tanda Getaran (Karya Diah Hadaning)

Tanda-Tanda Getaran Getaran ether darinya getaran etherku jua menyatu dalam nuansa giri sukmaku. Ba…

Puisi: Amsal Ular (Karya Diah Hadaning)

Amsal Ular I Mengenalinya tak hanya dari warna tak hanya dari racunnya simak kepala dan ekornya. …

Puisi: Pesan dari Tepi Gaduh (Karya Diah Hadaning)

Pesan dari Tepi Gaduh Kota gaduh sepanjang langkahmu darah catatan bertebaran di ruang-ruang mahkota hila…

Puisi: Sajak tentang Kelelawar dan Manusia (Karya Diah Hadaning)

Sajak tentang Kelelawar dan Manusia Saat tumpah warna merah kesumba kelelawar bergegas terbang sembunyi d…

Puisi: Di antara Gemuruh Kota (Karya Diah Hadaning)

Di antara Gemuruh Kota Adalah peluhmu yang menetes sepanjang jalan hari ini kulihat kilau di seberang jalur…

Puisi: Bukit di Bawah Matahari (Karya Diah Hadaning)

Bukit di Bawah Matahari Yang menyimpan batu-batumu yang menyimpan hijau-hijaumu yang menyimpan tegar-tega…

Puisi: Pohon Bungur (Karya Joko Pinurbo)

Pohon Bungur : Anno 1968-1973 Pohon bungur di puncak bukit dalam naungan senja. Bunga-bunganya bercec…

Puisi: Bung Agam (Karya Putu Oka Sukanta)

Bung Agam Engkau tidak pernah pergi di mana pun engkau kini tertinggal puisi tumbuh menggedor tirani m…

Puisi: Tubuhmu Lebih Luas Dari Ranjang (Karya Joko Pinurbo)

Tubuhmu Lebih Luas Dari Ranjang Semalam sehektar ranjang. Setahun sejengkal badan. Kutempuh kau di hekt…

Puisi: Manusia (Karya Aldian Aripin)

Manusia Alangkah majunya manusia Berpacu dengan waktu Berpacu dengan dirinya Alangkah sepinya puisi Berdenyut malam…

Puisi: Mata Kata (Karya Joko Pinurbo)

Mata Kata Mata-kata menyala melihat tetes darah di mata-pena. 2004 Puisi:  Mata Kata Karya:  Joko …

Puisi: Di Antara Warna-warna (Karya Diah Hadaning)

Di Antara Warna-warna Aku telah menyadarinya cukup lama sejak perjalanan pertama  Kau beri warna-warna …

Puisi: Kidung Ranu Kumbolo (Karya Diah Hadaning)

Kidung Ranu Kumbolo Kidung Ranu   Kumbolo  simak wahai: Telaga itu masih ada simpan angin dan warna pel…

Puisi: Tembang Risau Semak Bakau (Karya Diah Hadaning)

Tembang Risau Semak Bakau I Kenangan panjang tujuh musim lampau sempat kau apungkan di celah akar bak…

Puisi: Ada Getar dalam Tujuh (Karya Diah Hadaning)

Ada Getar dalam Tujuh Getar jiwa di tujuh nuansa getar harap di tujuh marka getar suara di tujuh titik ko…
© Sepenuhnya. All rights reserved.