Postingan

Puisi: Di Ruang Ini (Karya Joshua Igho)

Di Ruang Ini ( - wsp ) Di ruang ini hatimu masih tertinggal Derai sepi adalah sisa puisi kita semal…

Puisi: Suaramu (Karya Joshua Igho)

Suaramu ( - wsp ) Suaramu kadang terdengar lirih memanggilku di sela helai mimpiku mengalun menguntai…

Puisi: Matahari Gelisah (Karya Joshua Igho)

Matahari Gelisah Matahari gelisah, ingin segera pulang ke senja, rumahnya. Tegal November, 2009 …

Puisi: Engkaukah itu (Karya Joshua Igho)

Engkaukah itu Engkaukah itu yang mengunci langkahku dengan lirih suaramu di helai mimpiku mengalun me…

Puisi: Rubuh dalam Peluh (Karya Joshua Igho)

Rubuh dalam Peluh (B agi: Dharmadi ) Tersungkur pada subuh yang bergema memecah pagi beku rubuh dalam p…

Puisi: Anak Ki Suta Kluthuk (Karya Diah Hadaning)

Anak Ki Suta Kluthuk Bayi merah itu menjadi bunga fajar lahir seiring suara suluk pirantinya pisau bambu …

Puisi: Sajak Pohon-pohon di Muria (Karya Diah Hadaning)

Sajak Pohon-pohon di Muria Adalah pohon-pohon hutan yang tumbuh tak kenal musim matahari pijar dan membak…

Puisi: Gaun Tidur (Karya Joko Pinurbo)

Gaun Tidur Gaun tidurku menyembunyikanmu. Seperti doa yang ganas, kau merasuk ke panas darahku. Gaun …

Puisi: Usia 44 (Karya Joko Pinurbo)

Usia 44 Dua kursi kurus duduk gelisah di bawah pohon hujan di pojok halaman. Dua ekor celana terbang ren…

Puisi: Ekspresi Bunga di Semanggi (Karya Diah Hadaning)

Ekspresi Bunga di Semanggi Tujuh hari masih terdengar pekik dan nyanyianmu tujuh hari masih terlihat ke…

Puisi: Suara-Suara antara Pahoman-Kalianda (Karya Diah Hadaning)

Suara-Suara antara Pahoman-Kalianda Di antara suara-suara yang mendera gemuruh lengser dan gelegak banjir …

Puisi: Parita Jelang Purnama (Karya Diah Hadaning)

Parita Jelang Purnama I Mengayuh langkah memasuki ruang dan waktu menata jejak jadi peta perjalanan umur …

Puisi: Kepada Saya (Karya Joko Pinurbo)

Kepada Saya Anda boleh menulis puisi untuk atau kepada siapa saja asal jangan sampai lupa menulis untuk …

Puisi: Ranjang Kecil (Karya Joko Pinurbo)

Ranjang Kecil Tubuhmu tak punya lagi ruang ketika relungmu menghembuskan raung. 2006 Puisi:  Ran…

Puisi: Kabar dari Beranda yang Tersisa (Karya Diah Hadaning)

Kabar dari Beranda yang Tersisa Sesiapa masih tertinggal bersendiri di beranda ajal mata rantai peradaban…

Puisi: Tanda-Tanda Getaran (Karya Diah Hadaning)

Tanda-Tanda Getaran Getaran ether darinya getaran etherku jua menyatu dalam nuansa giri sukmaku. Ba…

Puisi: Amsal Ular (Karya Diah Hadaning)

Amsal Ular I Mengenalinya tak hanya dari warna tak hanya dari racunnya simak kepala dan ekornya. …

Puisi: Pesan dari Tepi Gaduh (Karya Diah Hadaning)

Pesan dari Tepi Gaduh Kota gaduh sepanjang langkahmu darah catatan bertebaran di ruang-ruang mahkota hila…
© Sepenuhnya. All rights reserved.