Puisi: Aku Berada Kembali (Karya Chairil Anwar)

Puisi "Aku Berada Kembali" karya Chairil Anwar adalah ungkapan perasaan kebingungan dan kesepian yang dialami oleh penutur saat kembali ke tempat ....
Aku Berada Kembali

Aku berada kembali. Banyak yang asing:
air mengalir tukar warna, kapal-kapal, elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain;

rasa laut telah berubah dan 'ku punya wajah
juga disinari matari
lain.

Hanya
Kelengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan;
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas.

Telinga kiri masih terpaling
ditarik gelisah yang sebentar-sebentar seterang guruh.

1949

Sumber: Aku Ini Binatang Jalang (1986)

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Berada Kembali" karya Chairil Anwar adalah ungkapan perasaan kebingungan dan kesepian yang dialami oleh penutur saat kembali ke tempat yang dulu dikenalnya. Melalui gambaran visual dan perbandingan, Chairil Anwar menggambarkan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan dirinya sendiri.

Tema Identitas dan Perubahan: Puisi ini mengeksplorasi tema identitas dan perubahan. Penutur merasa asing dengan banyak hal setelah kembali, termasuk air yang mengalir, kapal-kapal, elang-elang, dan langit yang berbeda. Hal ini mencerminkan bagaimana lingkungan fisik dan sosial telah berubah sejak penutur pergi.

Perubahan Fisik dan Emosional: Penutur juga merasa ada perubahan dalam dirinya sendiri. Penggunaan metafora "rasa laut telah berubah dan 'ku punya wajah / juga disinari matari / lain" menggambarkan perubahan fisik dan emosional dalam diri penutur, yang mencerminkan perjalanan hidup dan pengalaman yang telah dialaminya.

Kesepian dan Ketidakpastian: Puisi ini juga menggambarkan perasaan kesepian dan ketidakpastian. Penutur merasa lebih "lengang" dan merasa kesepian di tengah kelokan jalan serta dalam hubungan dengan orang lain ("antara / yang mengharap dan yang melepas"). Perasaan ini menggambarkan perasaan kebingungan dan keterpisahan dari lingkungan dan individu di sekitarnya.

 Kontras dan Perbandingan: Puisi ini menggunakan kontras dan perbandingan untuk menyoroti perubahan dan perasaan penutur. Perubahan lingkungan yang berbeda, seperti "air mengalir tukar warna" dan "kapal-kapal, elang-elang / serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain," diperbandingkan dengan perubahan dalam diri penutur yang juga tercermin dalam perubahan "rasa laut" dan "wajah."

Simbolisme dan Visualisasi: Chairil Anwar menggunakan simbolisme dan visualisasi yang kuat, seperti "matari" yang melambangkan perubahan dan cahaya baru dalam hidup penutur. Penggunaan kata "gelisah" dan perbandingan dengan "guruh" menggambarkan kegelisahan dan perasaan tidak menentu yang dirasakan oleh penutur.

Puisi "Aku Berada Kembali" menggambarkan perasaan kebingungan, kesepian, dan perubahan dalam diri penutur saat kembali ke tempat yang dulu dikenalnya. Melalui kontras, perbandingan, dan simbolisme, Chairil Anwar berhasil menggambarkan perubahan fisik dan emosional serta perasaan ketidakpastian yang dialami oleh individu yang merenungkan tentang perjalanan hidupnya.

Chairil Anwar
Puisi: Aku Berada Kembali
Karya: Chairil Anwar

Biodata Chairil Anwar:
  • Chairil Anwar lahir di Medan, pada tanggal 26 Juli 1922.
  • Chairil Anwar meninggal dunia di Jakarta, pada tanggal 28 April 1949 (pada usia 26 tahun).
  • Chairil Anwar adalah salah satu Sastrawan Angkatan 45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.