Puisi: Januari (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Januari" karya Joko Pinurbo menggambarkan bulan Januari dalam cara yang unik dan kreatif. Melalui personifikasi, simbolisme, dan bahasa ...
Januari
untuk NAF


Januari yang lusuh datang padaku
dengan wajah putih kelabu.
"Beri aku tempat perlindungan.
Musim begitu rusuh.
Bahaya mengancam dari segala jurusan."

Hujan yang basah kuyup tubuhnya
kuungsikan ke dalam botol bersama kilat,
guruh dan ledakan-ledakan petirnya.

Angin yang menggigil kedinginan
kusembunyikan ke dalam gelas
bersama desah, desau dan desirnya.

Semoga sekalian kata dan makna
yang kuziarahi bertahun-tahun lamanya
ikhlas menerima cobaan yang tiada putusnya
sebab memang begitu jauh
jarak perjalanan di antara mereka.

Semoga sekalian luka dan sembilu
yang tak henti-henti meruyaknya
tidak saling sayat dan sakit hati
justru karena demikian dalam percintaan
di antara keduanya.

Januari yang lusuh datang padaku
seperti doa yang rela bersekutu
dengan sekalian kata dan ucapan
yang sering gagap dan gagu.


1997

Sumber: Celana (1999)

Analisis Puisi:
Puisi "Januari" karya Joko Pinurbo adalah ungkapan sastra yang menggambarkan karakter bulan Januari dalam cara yang unik dan penuh imajinasi. Melalui puisi ini, Joko Pinurbo menciptakan gambaran yang kuat tentang bulan Januari sebagai entitas yang memiliki karakteristik khusus.

Makna Umum Puisi: Puisi "Januari" menggambarkan bulan Januari sebagai sesuatu yang lusuh dan lelah. Januari disajikan dalam wajah yang kelabu dan putih. Dalam puisi ini, Januari meminta perlindungan karena musim yang rusuh dan penuh bahaya. Penyair menggambarkan elemen-elemen alam, seperti hujan, kilat, guruh, petir, dan angin, dan menyimpan mereka dalam botol atau gelas, menciptakan kesan bahwa Januari adalah bulan yang merasa tak nyaman dengan kondisi cuaca.

Puisi ini juga menggambarkan perjalanan panjang yang harus dihadapi oleh kata-kata dan makna, serta luka dan sembilu dalam percintaan. Ada sentimen ikhlas dalam menerima cobaan yang tak pernah berakhir, dan pesan tentang pentingnya tidak saling menyakiti dalam percintaan.

Personifikasi Januari: Dalam puisi ini, Januari diperlakukan seperti seorang manusia dengan karakter dan emosi. Ia memiliki wajah dan perasaan, dan bahkan berbicara. Ini adalah contoh personifikasi, di mana objek non-manusia (bulan Januari) diberi atribut dan karakter manusia.

Deskripsi Kondisi Cuaca: Puisi ini menggambarkan kondisi cuaca yang dingin, basah, dan berbahaya yang sering dihubungkan dengan bulan Januari. Penyair menyajikan elemen-elemen cuaca, seperti hujan, kilat, guruh, dan angin, dengan cara yang kuat dan imajinatif.

Simbolisme: Puisi ini menggunakan simbolisme yang kuat. Botol dan gelas digunakan sebagai wadah untuk "menyimpan" elemen-elemen cuaca, yang mungkin mewakili upaya seseorang untuk mengendalikan atau menghadapi ketidakpastian hidup.

Kontras: Puisi ini menciptakan kontras antara kondisi Januari yang lusuh dan lelah dengan elemen-elemen cuaca yang keras dan tidak terkendali. Ini menciptakan perasaan ketidaknyamanan dan konflik yang ada dalam diri Januari.

Pesan Moral: Puisi ini mengandung pesan moral tentang kesabaran dalam menghadapi cobaan yang datang tanpa henti. Terdapat juga pesan tentang pentingnya tidak menyakiti orang lain dalam percintaan, meskipun luka dan sembilu sering mewarnai hubungan.

Bahasa Kiasan: Penyair menggunakan bahasa kiasan untuk menggambarkan perasaan Januari. Misalnya, Januari digambarkan sebagai "doa yang rela bersekutu" dengan kata-kata dan ucapan yang gagap dan gagu. Ini memberikan sentuhan keunikan pada puisi.

Puisi "Januari" karya Joko Pinurbo adalah karya sastra yang menggambarkan bulan Januari dalam cara yang unik dan kreatif. Melalui personifikasi, simbolisme, dan bahasa kiasan, penyair menciptakan gambaran tentang perasaan dan karakter bulan Januari yang lusuh dan penuh ketidaknyamanan. Puisi ini juga menyiratkan pesan tentang kesabaran dan hubungan antara manusia.

Puisi: Januari
Puisi: Januari
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.