Puisi: Aku Hendak Kemana? (Karya Amal Hamzah)

Puisi "Aku Hendak Kemana?" karya Amal Hamzah menggambarkan penderitaan dan kebingungan manusia di tengah perjalanan hidup.
Aku Hendak Kemana?


Kami dalam dunia ini
seperti dalam paya besar
berputar-putar ribuan tahun
- siapa yang tahu berapa lamanya sudah? 
mengedari matahari ...

Kami manusia ini
telah ribuan tahun pula
berputar-putar dalam paya
hati sendiri, makin lama makin payau
- sampai mana akhirnya? 

Dan aku, dalam diriku,
- terjadi dari elemen yang empat -
ada pula paya semacam itu:
kotor, hijau, apak dan bau ...
dalam hidupku yang muda ini
bertimbun telah bangkai-bangkai
bekas kekejian perjalanan hidupku,
dan aku berputar-putar di sana
seperti orang gila, menganggap bahwa
payaku kecil ini adalah paya
sebesar-besar, dan seindah-indahnya...

Di luar payaku ini
ada paya dunia: luas dan besar dan permai,
setiap hari berganti warna dan harum,
karena daya hidup tersimpul di dalamnya...

Sedang aku dalam ketengikan payaku sendiri
menyangka paya besar itu
busuk pula seperti payaku.

Aku hendak kemana?

Sumber: Pembebasan Pertama (1949)

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Hendak Kemana?" karya Amal Hamzah menggambarkan penderitaan dan kebingungan manusia di tengah perjalanan hidup.

Kesendirian dan Pertanyaan Eksistensial: Puisi ini mengekspresikan kebingungan dan kesendirian yang dirasakan oleh manusia dalam merenungkan arah hidup. Penyair mengajukan pertanyaan eksistensial, menggambarkan perjalanan manusia yang terasa penuh kebingungan, di dalam dirinya sendiri dan dalam kehidupan sehari-hari.

Metafora Paya: Paya digambarkan sebagai simbol penjara batin yang membelenggu manusia. Paya mewakili perjalanan hidup yang penuh dengan kebingungan, kegagalan, dan penderitaan. Penyair mengekspresikan kekotoran, kemuraman, serta kehampaan yang dirasakan, yang mewakili kondisi kehidupan yang sulit dan penuh keputusasaan.

Penolakan terhadap Diri Sendiri: Penyair menggambarkan penderitaan sebagai bagian dari kehidupan, namun juga menolak kondisi dirinya dan kehidupan yang dia hadapi. Perasaan bahwa kehidupan di dalam dirinya seperti paya kecil yang membusuk adalah representasi dari pandangan pesimistisnya terhadap diri sendiri.

Pertanyaan Hidup dan Pencarian Arah: Dalam pertanyaan "Aku hendak kemana?" terdapat ungkapan rasa kebingungan yang mendalam. Penyair mencari makna dari hidupnya, menggambarkan ketidakpastian, keraguan, dan keinginan untuk menemukan tujuan yang jelas.

Puisi ini mewakili pergulatan batin dan kebingungan seseorang dalam merenungkan makna kehidupan. Dalam kondisi perenungan yang dalam, penyair menggambarkan perjalanan hidup sebagai serangkaian pertanyaan yang belum terjawab, di mana manusia terus mencari arah dan tujuan yang sesungguhnya.

Amal Hamzah
Puisi: Aku Hendak Kemana?
Karya: Amal Hamzah

Biodata Amal Hamzah:
  • Amal Hamzah lahir pada tanggal 31 Agustus 1922 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
  • Amal Hamzah meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1987 di Duisdorf, Jerman Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.