Sumber: Jantung Lebah Ratu (2008)
Analisis Puisi:
Puisi "Cumi-Cumi" karya Nirwan Dewanto adalah sebuah perjalanan metaforis yang mengeksplorasi konsep kedalaman, keselamatan, dan pencarian akan kebenaran serta makna kehidupan. Penyair menggunakan metafora saputangan yang terbuka dan cumi-cumi untuk menyampaikan perjalanan emosional yang rumit.
Saputangan yang Terbuka dan Rerumbai Sang Penyelam: Penyair menggambarkan saputangan yang terbuka dan rusak oleh benturan pada terumbu sebagai gambaran akan kerentanan dan kelemahan. Metafora ini merujuk pada mata yang seakan mencari makna yang sejati, tanpa kebingungan, menghadapi pertanyaan tentang jati diri.
Pertarungan dan Penemuan Diri: Puisi ini menyoroti pertarungan penyelam dengan dirinya sendiri, menghadapi tantangan dan pertanyaan yang mendalam. Konsep jari yang berjumlah sepuluh, dan jemari yang terluka oleh duri bintang dan bulu bulan, merepresentasikan perjalanan emosional yang tergores oleh kehidupan.
Pencarian Kedalaman dan Kebenaran: Puisi menggambarkan pertemuan yang sulit dipahami antara penyelam dan saputangan, yang menggambarkan pencarian dan penemuan akan diri yang sejati di kedalaman yang gelap dan tak terduga.
Simbolisme Cumi-Cumi dan Kebutuhan akan Kepenuhan Emosi: Penyair menggunakan simbolisme cumi-cumi yang dahaga akan air mata dan pengalaman emosional. Cumi-cumi di sini mewakili keinginan untuk kedalaman emosi, penemuan makna, dan pengalaman yang menggugah.
Puisi "Cumi-Cumi" adalah perjalanan emosional yang kompleks, menggambarkan pencarian akan makna kehidupan dan identitas. Melalui metafora saputangan yang terbuka, rerumbai sang penyelam, dan simbolisme cumi-cumi, penyair menggambarkan pertarungan individu dengan dirinya sendiri, pencarian akan kebenaran, dan kebutuhan akan pemahaman dan kedalaman emosional yang mendalam.
Biodata Nirwan Dewanto:
- Nirwan Dewanto lahir pada tanggal 28 September 1961 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.