Puisi: Batu Belah (Karya Amir Hamzah)

Puisi "Batu Belah" karya Amir Hamzah menggambarkan perjuangan dan pengorbanan seorang ibu dalam menghadapi kesulitan hidup.
Batu Belah
(kabaran)

Dalam rimba rumah sebuah
Teratak bambu terlampau tua
Angin menyusup di lubang tepas
Bergulung naik di sudut sunyi.

Kayu tua membetul tinggi
Membuka puncak jauh di atas
Bagai perarakan melintas negeri
Payung menaung jemala raja.

Ibu bapa beranak seorang
Manja bena terada-ada
Lagu lagak tiada disangkak
Mana tempat ibu meminta.

Telur kemahang minta carikan
Untuk lauk di nasi sejuk.

Tiada sayang;
Dalam rimba telur kemahang
Mana daya ibu mencari
Mana tempat ibu meminta.

Anak lasak mengisak panjang
Menyabak merunta mengguling diri
Kasihan ibu berhancur hati
Lemah jiwa karena cinta.

Dengar... dengar!
Dari jauh suara sayup
Mengalun sampai memecah sepi
Menyata rupa mengasing kata.

Rang... rang... rangkup
Rang... rang... rangkup
Batu belah batu bertangkup
Ngeri berbunyi berganda kali.

Diam ibu berpikir panjang
Lupa anak menangis hampir
Kalau begini susahnya hidup
Biar ditelan batu bertangkup.

Kembali pula suara bergelora
Bagai ombak datang menampar
Macam sorak semarai rampai
Karena ada hati berbimbang.

Menyahut ibu sambil tersedu
Melagu langsing suara susah:

Batu belah batu bertangkup
Batu tepian tempat mandi
Insya Allah tiada 'ku takut
Sudah demikian kuperbuat janji

Bangkit bunda berjalan pelan
Tangis anak bertambah kuat
Rasa risau bermaha-raja-lela
Mengangkat kaki melangkah cepat.

Jauh ibu lenyap di mata
Timbul takut di hati kecil
Gelombang bimbang mengharu pikir
Berkata jiwa menanya bunda.

Lekas pantas memburu ibu
Sambil tersedu rindu berseru
Dari sisi suara sampai
Suara raya batu bertangkup.

Lompat ibu ke mulut batu
Besar terbuka menunggu mangsa
Tutup terkatup mulut ternganga
Berderak-derik tulang-belulang.

Terbuka pula, merah basah
Mulut maut menunggu mangsa
Lapar lebar tercingah pangah
Meraung riang mengecap sedap...

Tiba dara kecil sendu
Menangis pedih mencari ibu
Terlihat cerah darah merah
Mengerti hati bunda tiada.

Melompat dara kecil sendu
Menurut hati menaruh rindu...

Batu belah, batu bertangkup
Batu tepian tempat mandi
Insya Allah tiada 'ku takut
Sudah demikian kuperbuat janji.


Sumber: Nyanyi Sunyi (1937)

Analisis Puisi:
Puisi "Batu Belah" karya Amir Hamzah adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjuangan dan pengorbanan seorang ibu dalam menghadapi kesulitan hidup.

Latar Belakang Rimba dan Teratak: Rimba dan teratak bambu yang tua menciptakan suasana alam yang liar dan terpencil. Ini menyoroti keterbatasan dan ketidaknyamanan dalam lingkungan di mana keluarga itu tinggal.

Ibu Bapa dan Anak: Puisi ini menggambarkan sebuah keluarga kecil yang hidup sederhana di alam rimba. Ada ibu bapa yang memiliki seorang anak, yang menambah kehidupan mereka dengan kehadirannya.

Kisah Telur Kemahang: Telur kemahang yang diminta oleh anak menjadi simbol kebutuhan dasar keluarga tersebut. Kesulitan untuk mendapatkan telur tersebut mencerminkan tantangan hidup yang mereka hadapi.

Batu Belah Sebagai Simbol Perjuangan: Batu belah bertangkup yang menjadi bagian dari puisi adalah simbol perjuangan dan keteguhan hati dalam menghadapi kesulitan. Meskipun ibu dan anak harus menghadapi bahaya, keberanian dan kepercayaan mereka tetap teguh.

Janji dan Pengorbanan: Janji yang diucapkan oleh ibu untuk melindungi anaknya dari bahaya menunjukkan cinta dan pengorbanan seorang ibu untuk anaknya. Meskipun dalam situasi yang sulit, ibu tetap berusaha untuk memberikan perlindungan dan keamanan.

Keteguhan Hati dan Kebahagiaan: Meskipun dihadapkan pada kesulitan dan bahaya, keluarga ini menemukan kekuatan dalam kepercayaan dan janji mereka. Akhirnya, mereka menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan dan keteguhan hati mereka.

Puisi "Batu Belah" merupakan karya yang menggugah dan menginspirasi tentang kekuatan cinta seorang ibu dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan hidup. Melalui gambaran alam rimba dan perjuangan keluarga kecil, Amir Hamzah berhasil menyampaikan pesan yang mendalam tentang keberanian, pengorbanan, dan keyakinan dalam menghadapi ujian hidup.

Tengku Amir Hamzah
Puisi: Batu Belah
Karya: Amir Hamzah

Biodata Amir Hamzah:
  • Amir Hamzah memiliki nama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indra Putera.
  • Amir Hamzah adalah salah satu sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru (angkatan '30-an atau angkatan 1933).
  • Amir Hamzah lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Binjai, Langkat, Sumatra Utara.
  • Ayahnya bernama Tengku Muhammad Adil (meninggal dunia pada tahun 1933).
  • Ibunya bernama Tengku Mahjiwa (meninggal dunia pada tahun 1931).
  • Amir Hamzah menikah dengan seorang perempuan bernama Kamiliah pada tanggal 1937. Pernikahan ini tersebut dikaruniai seorang anak bernama Tengku Tahura.
  • Amir Hamzah meninggal dunia pada tanggal 20 Maret 1946.
  • Amir Hamzah adalah salah satu pendiri majalah sastra Pujangga Baru (bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn Pane) pada tahun 1932.
  • Dalam dunia sastra, Amir Hamzah diberi julukan Raja Penyair Zaman Pujangga Baru.
© Sepenuhnya. All rights reserved.