Sumber: Misalkan Kita di Sarajevo (1998)
Analisis Puisi:
Puisi "Nuh" karya Goenawan Mohamad mengangkat kisah Nabi Nuh (Noah) dari Al-Quran dengan nuansa yang kaya akan simbolisme dan refleksi atas keadilan, kepahlawanan, dan keagungan Tuhan.
Lanskap Bencana dan Kehancuran: Puisi ini dibuka dengan gambaran kota tua yang hancur lebur karena banjir besar yang mengingatkan pada kisah banjir besar dalam legenda Nabi Nuh. Deskripsi kehancuran yang begitu detail, dengan rumah-rumah runtuh dan gemuruh air, menciptakan atmosfer keputusasaan dan kegusaran.
Peran Nabi Nuh: Nabi Nuh digambarkan sebagai sosok yang bijaksana dan penuh keimanan. Dia menerima laporan tentang bencana tersebut dengan kedamaian dan kesabaran, menunjukkan kepemimpinan dan keberanian dalam menghadapi ujian Tuhan.
Keadilan Tuhan: Ketika Nabi Nuh menyaksikan bahwa gelombang telah mereda, ia menginterpretasikannya sebagai tanda bahwa Tuhan telah menegakkan keadilan-Nya. Meskipun bencana telah melanda, keadilan Tuhan akhirnya ditegakkan dan orang-orang yang patut mendapat hukuman telah dibasmi.
Simbolisme Mayat-Mayat Terapung: Gambaran mayat-mayat terapung yang bergelembung di air menggambarkan betapa dahsyatnya bencana tersebut. Mayat-mayat tersebut juga menjadi simbol kehancuran dan pembersihan atas dosa-dosa manusia yang tidak taat kepada Tuhan.
Pemilihan Korban Hewan: Nabi Nuh memilih untuk mempersembahkan korban hewan sebagai ungkapan syukur atas keselamatan yang diberikan Tuhan. Tindakan ini juga mencerminkan kepatuhan dan rasa syukur atas rahmat yang diberikan Tuhan.
Harapan Baru: Dengan mendaratnya bahtera di dataran tinggi yang masih utuh, puisi ini menyoroti harapan baru dan kesempatan untuk membangun kembali kehidupan setelah bencana. Hal ini mencerminkan sikap optimisme dan keyakinan akan rencana Tuhan yang penuh keadilan.
Puisi "Nuh" karya Goenawan Mohamad bukan hanya sebuah narasi tentang kisah Nabi Nuh dari sudut pandang yang baru, tetapi juga sebuah refleksi mendalam tentang keadilan, kepatuhan, dan harapan akan keselamatan. Dengan gambaran yang kuat dan bahasa yang indah, puisi ini mengeksplorasi tema-tema fundamental tentang kemanusiaan dan keimanan yang relevan bagi pembaca dari berbagai latar belakang dan keyakinan.
Puisi: Nuh
Karya: Goenawan Mohamad
Biodata Goenawan Mohamad:
- Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
- Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.