Puisi: Kediam-diaman (Karya Ajip Rosidi) 1956 Puisi Puisi Ajip Rosidi Puisi Menunggu Puisi Romantis Puisi Tentang Diam Puisi Tentang Mimpi Kediam-diaman Masihkah kita mesti bicara - apa yang lebih menusuk dari mata? - diam dan bunuh setiap kata. Jika ingin masih julurkan lidahmu ke mulutku penuh kasih membeku setiap tanya dalam dada. Hidup dari mimpi ke lain ranjang menunggu pintu terbuka lapang. 1956 Puisi: Kediam-diaman Karya: Ajip Rosidi