Puisi: Kelelawar (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Kelelawar" karya Taufiq Ismail bukan hanya sekadar deskripsi tentang kehidupan kelelawar, tetapi juga sebuah pengamatan poetis tentang ...
Kelelawar

Kelelawar mengantuk dan tidur siang hari
Cara istirahatnya memang aneh sekali
Dia tidak perlu memakai tempat tidur
Apalagi tempat yang lunak seperti kasur

Dia bergantung pada cabang pohon-pohon kayu
Sayapnya dilipat menutup badannya
Dan tidurlah dia dengan cara begitu
Kaki ke atas dan kepala ke bawah arahnya

Di malam hari dia bangun dan mencari rezeki
Makanannya buah-buahan dan juga serangga
Maka terbanglah dia ke sana dan ke mari
Melayang dan mengelepakkan kedua sayapnya

Kelelawar itu penglihatannya tidak terlalu tajam
Bagaimana supaya tidak tertubruk ketika terbang malam?
Tuhan Yang Adil memberinya alat radar di kepalanya
Yang menjaga keselamatan penerbangannya.

Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976)

Analisis Puisi:

Puisi "Kelelawar" karya Taufiq Ismail adalah sebuah pengamatan poetis tentang kehidupan dan perilaku kelelawar. Melalui puisi ini, Ismail menggambarkan dengan indah dan sederhana tentang kebiasaan tidur dan aktivitas kelelawar, serta keajaiban alam yang terkandung dalam cara hidup mereka.

Observasi Tentang Kehidupan Kelelawar: Puisi ini mencerminkan perhatian dan pengamatan yang teliti terhadap kelelawar. Ismail menggambarkan bagaimana kelelawar tidur siang dengan cara yang unik, yaitu dengan bergantung pada cabang pohon kayu dengan posisi tubuh yang terbalik. Deskripsi tentang kebiasaan makan dan pola terbang kelelawar juga menjadi sorotan dalam puisi ini.

Keterampilan Anak Alam: Dalam puisi, Ismail menyoroti keajaiban alam yang terkandung dalam kelelawar. Meskipun penglihatannya tidak terlalu tajam, kelelawar diberi Tuhan alat radar di kepalanya untuk menjaga keselamatan penerbangannya. Hal ini menunjukkan betapa luar biasanya kelelawar dan keterampilan adaptasinya terhadap lingkungan sekitarnya.

Kehidupan yang Sederhana namun Ajaib: Dengan gaya bahasa yang sederhana, Ismail berhasil menggambarkan kehidupan kelelawar sebagai sesuatu yang ajaib dan menakjubkan. Meskipun kelelawar hanya binatang kecil, kehidupan dan perilakunya memiliki kedalaman dan keunikan tersendiri yang patut disimak dan dihargai.

Kehadiran Tuhan dalam Alam Semesta: Puisi ini juga mencerminkan kehadiran Tuhan dalam alam semesta dan pemberian-Nya terhadap setiap makhluk hidup, termasuk kelelawar. Alat radar yang diberikan kepada kelelawar menjadi representasi dari keajaiban alam dan kebijaksanaan Tuhan dalam menciptakan segala sesuatu.

Puisi "Kelelawar" karya Taufiq Ismail bukan hanya sekadar deskripsi tentang kehidupan kelelawar, tetapi juga sebuah pengamatan poetis tentang keajaiban alam dan keterampilan adaptasi makhluk tersebut. Melalui puisi ini, Ismail mengajak pembaca untuk menghargai dan memahami kehidupan dalam segala bentuknya, bahkan yang mungkin terlihat sepele namun penuh dengan keunikan dan keajaiban.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Kelelawar
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.