Puisi: Di Bawah Langit Malam (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Di Bawah Langit Malam" karya Ahmadun Yosi Herfanda merenungkan alam semesta, koneksi spiritual, dan pencerahan jiwa. Dengan bahasa yang ...
Di Bawah Langit Malam
(Purworejo)


Kucium kening bulan
dalam sentuhan dingin angin malam
ayat-ayat tuhan pun tak pernah bosan
memutar planet-planet dalam keseimbangan
langit yang membentang
menenggelamkanku ke jagat dalam
kutemukan lagi ayat-ayat tuhan
inti segala kekuatan putaran
jagad yang menghampar
membawaku ke singgasana rahasia
pusat segala energi dan cahaya
membebaskan jiwa
dari penjara kefanaannya.

Kucium lagi kening bulan
engkau pun tersenyum
dalam penyerahan.


1983

Sumber: Sembahyang Rumputan (1996)

Analisis Puisi:
Puisi "Di Bawah Langit Malam" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah sebuah karya yang mendalam dan merenungkan alam semesta, koneksi spiritual, dan pencerahan.

Struktur Puisi: Puisi ini terdiri dari dua bait yang memadukan kata-kata dengan indah. Struktur puisi yang singkat tetapi kuat memungkinkan penyair untuk menyampaikan pesan dengan ringkas.

Alam Semesta yang Abadi: Puisi ini membuka dengan gambaran tentang kening bulan yang dicium oleh penyair. Hal ini menciptakan citra tentang keindahan alam semesta yang berada di atas kita, selalu ada dan abadi. Kening bulan yang tersenyum menciptakan perasaan kedamaian dan kebahagiaan dalam pembaca.

Penggunaan Ayat-Ayat Tuhan: Penyair merujuk kepada "ayat-ayat Tuhan" yang tidak pernah bosan memutar planet-planet dalam keseimbangan. Ini adalah referensi terhadap hukum alam dan ketertiban alam semesta yang menciptakan harmoni di jagat raya.

Koneksi Spiritual: Puisi ini mengeksplorasi konsep koneksi spiritual antara penyair dan alam semesta. Penyair merasa "membentang" ke jagat dalam dan menemukan "ayat-ayat Tuhan" yang merupakan inti dari segala energi dan cahaya. Ini menciptakan citra penyair yang merenungkan makna eksistensinya dan menghubungkannya dengan alam semesta secara spiritual.

Pencerahan dan Pembebasan Jiwa: Puisi ini menggambarkan pengalaman pencerahan dan pembebasan jiwa. Penyair merasa "membebaskan jiwa dari penjara kefanaannya." Ini merujuk pada pemahaman yang lebih dalam tentang eksistensi dan tujuan hidup yang melampaui keterbatasan dunia fisik.

Kesimpulan Terbuka: Puisi ini memiliki kesimpulan yang terbuka, membiarkan ruang bagi pembaca untuk merenungkan makna dan pesan yang terkandung di dalamnya. Ini menciptakan kesan bahwa pengalaman spiritual adalah perjalanan pribadi yang dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara oleh setiap individu.

Puisi "Di Bawah Langit Malam" adalah karya sastra yang mendalam yang merenungkan alam semesta, koneksi spiritual, dan pencerahan jiwa. Dengan bahasa yang indah dan imajinatif, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna eksistensial dan hubungan manusia dengan alam semesta yang luas.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Di Bawah Langit Malam
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.