Puisi: Hiroshima, Cintaku (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Hiroshima, Cintaku" karya Goenawan Mohamad menyelipkan tema-tema berat seperti sejarah dan tragedi perang, khususnya terkait dengan ...
Hiroshima, Cintaku

Seperti kau basuh aku
dalam desah asap
saunamu.

"Ah,
lakukan,
lekukkan,
lekaskan."

Sadarkan kau
kian kubenamkan
kangen
ke gemas tubuhmu?

Mungkin tidak.

Tapi harum kelenjar rusa jantan
merah mengusta malam
lenguh dan peluh
merambat gelap

Dan angin jadi lambat.

Setelah itu kita saling bercerita

Dan aku tak tahu kenapa kau bercerita tentang Hiroshima.

"Dengarlah. Aku lahir 26 Desember 1965.
Titisan
dari bayang-bayang kesakitan
yang membekas, tersisa
di puing lantai bank
ketika bom itu pecah
ke cuaca".

Kau datang dari surga?
"Aku datang dari utara"

Aku baru tahu bahwa kita berbahagia.

Kaurasa hari itu Jumat
Kurasa kuingat Sabtu
Apa pun detik tak bersaat
Jam tak mengadu.

Yang telah kudengar
adalah kain yang jatuh
kancing yang runtuh
dan cermin itu, aduh...

Hawa,
rasa,
magma,
senyummu yang tahu
siapa yang akan datang ke panas suhumu.

Lalu kulepaskan lidahku
dari langit-langitmu.

"Tahukah kau siapa kakekku?"

Tentu saja aku tak tahu. Siapa dia?

"Ia seorang komandan Kenpetai
di sebuah negeri Selatan
yang memperkosa seorang pemuda dan
menggantungnya di sore hari"

Ah, tapi tadi aku telah berkata
bahwa kita bahagia.

"Ya. Tapi malam tinggal separoh
dan bulan pelan
seperti permainan Noh"

Kini
kau gelarkan rambutmu,
hitam, hitam seragam
pada bantal sedap malam.

Bukankah sudah lama kita duga
di loteng ini tak ada surga
dan kau, aku, mereka, tak mencarinya.

1989-1990

Sumber: Horison (Juli, 1990)

Analisis Puisi:

Puisi "Hiroshima, Cintaku" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah karya yang kompleks dan penuh dengan makna. Puisi ini tidak hanya mencerminkan keindahan dalam hubungan intim, tetapi juga menyelipkan tema-tema berat seperti sejarah dan tragedi perang, khususnya terkait dengan peristiwa bom atom Hiroshima.

Gaya Bahasa dan Ekspresi Puitis: Puisi ini mencirikan gaya bahasa yang khas dari Goenawan Mohamad. Pemilihan kata yang mengandung keindahan sensual, seperti "saunamu," "lekukkan," dan "lenguh dan peluh," memberikan sentuhan puitis pada deskripsi momen intim antara dua manusia. Gaya bahasa yang sensual dan metaforis menciptakan suasana yang kaya dan menggugah imajinasi pembaca.

Asosiasi dengan Hiroshima: Penyair menggambarkan pertemuan intim ini dengan memulai dengan referensi ke Hiroshima. Pernyataan tentang kelahirannya dan bayangan kesakitan yang masih terasa menciptakan kontras yang kuat dengan keintiman saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa cinta mereka, sekalipun penuh keindahan, terakar dalam sejarah penuh penderitaan dan tragedi.

Ruang dan Waktu: Puisi ini bermain dengan konsep ruang dan waktu. Ada penggabungan antara momen-momen intim mereka dengan pembicaraan tentang kejadian sejarah, seperti bom atom dan kelahiran. Ini menciptakan dimensi waktu yang kompleks dan menyoroti kontras antara kenikmatan hidup dan penderitaan sejarah.

Simbolisme dan Metafora: Puisi ini penuh dengan simbolisme. Rasa bahagia dan intim dijelaskan dengan aroma tubuh dan kehangatan saunamu. Namun, dialog tentang kakek yang merupakan seorang komandan Kenpetai menciptakan kontras dramatis. Pilihan kata dan metafora yang digunakan memberikan kedalaman dan banyak lapisan makna pada puisi ini.

Interteksualitas dengan Karya Noh: Referensi terhadap "permainan Noh" juga dapat dianggap sebagai intertekstualitas dengan tradisi teater Jepang yang memiliki makna simbolis dan sering kali berkaitan dengan tema-tema kehidupan dan kematian.

Pertanyaan Eksistensial: Puisi ini menggugah pertanyaan eksistensial tentang kebahagiaan, kenikmatan, dan keterkaitannya dengan sejarah. Penuturan tentang kebahagiaan yang terasa terbatas seperti "malam tinggal separoh dan bulan pelan" memberikan nuansa melankolis dan menyentuh.

Dengan mengombinasikan unsur-unsur tersebut, Goenawan Mohamad menciptakan sebuah puisi yang tak hanya indah secara artistik tetapi juga merangsang pemikiran pembaca terhadap berbagai aspek kehidupan dan sejarah yang dihadapi oleh karakter-karakter dalam puisi ini.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Hiroshima, Cintaku
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.