Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Pertemuan Mahasiswa" karya W.S. Rendra merupakan sebuah karya sastra yang menggambarkan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam tentang makna kebaikan, keadilan, dan perjuangan di dalam masyarakat, khususnya dalam konteks mahasiswa yang diharapkan menjadi agen perubahan.
Gambaran Alam dan Keadaan: Puisi ini dibuka dengan gambaran alam, menggambarkan matahari terbit dan alam yang hidup di sekitar kita. Namun, gambaran alam ini kontras dengan realitas sosial yang kompleks dan sering kali tidak adil, seperti kehilangan tanah petani dan perbedaan kekuatan di masyarakat.
Pertanyaan-Pertanyaan yang Menyentuh: Puisi ini diwarnai dengan serangkaian pertanyaan yang menggugah pikiran, seperti "Kenapa maksud baik tidak selalu berguna" dan "Maksud baik untuk siapa?" Pertanyaan-pertanyaan ini mencerminkan ketidakpastian, kebingungan, dan kegelisahan akan kebenaran dan keadilan di dalam masyarakat.
Kritik terhadap Kekuasaan dan Ketidakadilan: Melalui gambaran tentang petani yang kehilangan tanahnya dan perkebunan yang hanya menguntungkan segelintir orang, puisi ini mengkritik ketidakadilan sosial dan ekonomi yang ada di masyarakat. Ada ketidakcocokan antara kebijakan pembangunan dengan kebutuhan dan kepentingan rakyat kecil.
Pemikiran Mahasiswa dan Perjuangan: Puisi ini juga menyoroti peran dan pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam masyarakat. Mereka dididik untuk memihak yang mana, untuk menggunakan ilmu mereka sebagai alat pembebasan atau alat penindasan? Ini mencerminkan perjuangan intelektual dan moral yang dihadapi oleh mahasiswa dalam mencari jati diri dan tujuan mereka.
Ketegasan dalam Pertanyaan: Puisi ini menegaskan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak akan pernah mereda, bahkan di bawah rembulan yang tenang. Mereka akan terus hidup, tumbuh, dan menjadi bagian dari perjuangan yang berkelanjutan untuk kebenaran dan keadilan.
Melalui "Sajak Pertemuan Mahasiswa", W.S. Rendra mengajak pembaca untuk merenung tentang perjuangan, keadilan, dan makna kebaikan dalam masyarakat. Puisi ini menggambarkan kompleksitas realitas sosial dan moral yang dihadapi oleh individu, terutama mahasiswa, dan menantang mereka untuk terus bertanya, berpikir, dan bertindak untuk perubahan yang lebih baik.
Karya: W.S. Rendra
Biodata W.S. Rendra:
- W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
- W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.