Puisi: Aku Kangen (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Aku Kangen" menggambarkan ketahanan cinta dalam menghadapi waktu dan ruang, serta kemampuannya untuk menginspirasi dan menghidupkan kehidupan.
Nota Bene:
Aku Kangen

Lunglai - ganas karena bahagia dan sedih,
indah dan gigih cinta kita di dunia yang fana.
Nyawamu dan nyawaku dijodohkan di langit,
dan anak kita akan lahir di cakrawala.
Adapun mata kita akan terus bertatapan hingga berabad-abad lamanya.

Juwitaku yang cakap meskipun tanpa dandanan
untukmu hidupku terbuka.
Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan
Isyarat-isyarat ajaib menggerakkan penaku.
Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu
aku bergerak menulis pamplet, mempertahankan kehidupan.

Jakarta, Kotabumi, 24 Maret 1978

Sumber: Potret Pembangunan dalam Puisi (1993)

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Kangen" karya W.S. Rendra merupakan ungkapan yang mendalam tentang kerinduan, keindahan, dan kekuatan cinta yang abadi. Dalam puisi ini, Rendra menggambarkan hubungan yang mendalam antara dua individu, serta kekuatan cinta yang melampaui batas waktu dan ruang.

Dua Individu yang Dijodohkan: Puisi ini menggambarkan dua individu yang nyawanya dijodohkan di langit. Ini menciptakan gambaran bahwa hubungan mereka tidak hanya terbatas pada dunia fisik, tetapi juga melintasi dimensi spiritual dan abadi. Pemilihan kata "dijodohkan di langit" menekankan pada kekuatan takdir dan takhayul yang mengikat hubungan mereka.

Rasa Kangen yang Mendalam: Puisi ini merujuk pada perasaan kangennya yang dalam dan abadi. Meskipun mungkin terpisah secara fisik, hubungan mereka tetap hidup dalam kenangan dan rasa cinta yang tidak pernah pudar. Ketika Rendra menyatakan, "Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu," ia menunjukkan bahwa ingatan tentang pasangan terus menginspirasi dan menggerakkan dirinya.

Kecantikan dan Keajaiban Kehidupan: Puisi ini juga mencerminkan keindahan dan keajaiban kehidupan melalui metafora seperti "Juwitaku yang cakap meskipun tanpa dandanan" dan "Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan." Ini menunjukkan apresiasi terhadap keindahan sederhana kehidupan dan kemampuan cinta untuk menghiasi dan mencerahkan dunia.

Karya dan Pemertahanan Kehidupan: Rendra menyatakan bahwa meskipun terpisah, dia terus menulis pamplet dan mempertahankan kehidupan. Hal ini mencerminkan tekadnya untuk terus menghidupkan hubungan mereka melalui karya dan tindakan yang memperkuat rasa cinta dan kebersamaan.

Secara keseluruhan, puisi "Aku Kangen" merupakan puisi yang membangkitkan perasaan tentang keabadian cinta, kekuatan kenangan, dan keindahan hubungan yang mendalam. Dengan kata-kata yang sederhana namun kuat, Rendra menggambarkan ketahanan cinta dalam menghadapi waktu dan ruang, serta kemampuannya untuk menginspirasi dan menghidupkan kehidupan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Aku Kangen
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.