Puisi: Pertemuan di Pinggir Kali (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Pertemuan di Pinggir Kali" karya W.S. Rendra menghadirkan pertemuan yang intim, alam yang indah, dan pertanyaan tentang moralitas.
Pertemuan di Pinggir Kali


Bulan di air kali, berdekapan kami di tebing rumputan
mengurai jumlah rindu yang didukung wajahnya
mengibas kesepian hangat darah yang bergayut di matanya.
Merasuki gigitannya di bahuku pada setiap kepuasan.

Pertemuan di pinggir kali, pertemuan menembus sepi
Bau bunga, lembut rumput, dan dekapan kami penuh cinta
di dada kami nafsu cantik kandungan sejak lahir mula.

Cengkerik-cengkerik berkhianat, rahib-rahib yang menyeru:
itu dosa!

He, para palsu yang bongkok-bongkok?
Demi nafsu suci yang merah, nafsu suci yang indah
mengapa ini dosa? Mengapa kami dosa?

Tiada satu dari kami dijahati dan terputus siksa dada
mengecup bunga-bunga kehidupan, bunga-bunga umur muda.

Di dada kami nafsu kandungan sejak lahir muda
mengecap remang-remang yang nikmat, remang-remang pinggir kali dan hati.


Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:
Puisi "Pertemuan di Pinggir Kali" karya W.S. Rendra adalah karya sastra yang memaparkan pertemuan intim dan keindahan alam dengan sentuhan kebebasan dan ekspresi pribadi. Puisi ini menghadirkan banyak lapisan makna dan pesan yang mendalam.

Gambaran Keintiman dan Kebebasan: Puisi ini membuka dengan gambaran tentang bulan yang berada di air kali bersama dengan "kami," menghadirkan nuansa keintiman antara dua individu. Hal ini menciptakan rasa kebebasan dalam hubungan mereka, di mana mereka dapat mengungkapkan rasa cinta mereka tanpa hambatan.

Penggabungan dengan Alam: Penyair menghubungkan pertemuan ini dengan alam melalui gambaran tentang bulan, bunga, dan rumput. Ini menciptakan suasana yang alami dan menggambarkan keindahan alam sebagai latar belakang bagi hubungan ini.

Ekspresi Nafsu dan Cinta: Puisi ini menggambarkan pertemuan ini sebagai ekspresi nafsu dan cinta yang mendalam. Ada deskripsi tentang bagaimana kepuasan fisik dan keintiman emosional disampaikan dalam pertemuan ini.

Kontras dengan Hukum Moral: Pada bagian kedua puisi, ada pernyataan tentang penghinaan terhadap pertemuan ini oleh orang-orang yang menganggapnya sebagai dosa. Kontras antara pengalaman pribadi yang memuaskan dan pandangan moral yang memandangnya sebagai dosa menyoroti konflik dalam masyarakat terkait dengan norma-norma seksual.

Pertanyaan Tentang Moralitas: Puisi ini mengakhiri bagian kedua dengan pertanyaan tentang mengapa hubungan ini dianggap dosa oleh orang lain. Ini mencerminkan pertanyaan penyair tentang moralitas dan norma sosial yang mungkin membatasi ekspresi nafsu dan cinta yang sejati.

Penolakan terhadap Kritik Moral: Puisi ini menyampaikan penolakan terhadap pandangan moral yang mengecam pertemuan ini. Penyair menegaskan bahwa mereka tidak merasa bersalah dan menolak pandangan para kritikus moral.

Makna Nafsu dan Kebebasan: Puisi ini mengangkat tema makna nafsu dan kebebasan individu dalam mengikuti dorongan hati mereka. Ini menyoroti pentingnya hak setiap individu untuk mengejar ekspresi cinta dan keintiman sesuai dengan keinginan mereka.

Puisi "Pertemuan di Pinggir Kali" karya W.S. Rendra adalah puisi yang menghadirkan pertemuan yang intim, alam yang indah, dan pertanyaan tentang moralitas. Ini adalah karya sastra yang menggugah pemikiran tentang kebebasan dan ekspresi dalam konteks cinta dan keintiman.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Pertemuan di Pinggir Kali
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.