Puisi: Kepada Penyair (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Kepada Penyair" mencerminkan kritik terhadap kualitas dan arah karya penyair, menyerukan tanggung jawab moral untuk mengekspresikan ...
Kepada Penyair


Brentilah menyanyi sendu
tak menentu
tentang gunung-gunung dan batu
mega-mega dan awan kelabu
tentang bulan yang gagu
dan wanita yang bernafsu.

Brentilah bersembunyi
dalam simbol-simbol banci.

Brentilah menganyam-anyam maya
mengindah-indahkan cinta
membesar-besarkan rindu
Brentilah menyia-nyiakan daya
memburu orgasme dengan tangan kelu.

Brentilah menjelajah lembah-lembah
dengan angan-angan tanpa arah.

Tengoklah kanan-kirimu
Lihatlah kelemahan di mana-mana
membuat lelap dan kalap siapa saja
Lihatlah kekalapan dan kelelapan merajalela
membabat segalanya
Lihatlah segalanya semena-mena
mengkroyok dan membiarkan nurani tak berdaya.

Bangunlah
Asahlah huruf-hurufmu
Celupkan baris-baris sajakmu
dalam cahya dzikir dan doa
Lalu tembakkan kebenaran
Dan biarlah Maha Benar
yang menghajar kepongahan gelap
dengan Mahacahya-Nya.


1414 H

Sumber: Pahlawan dan Tikus (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Kepada Penyair" karya Mustofa Bisri adalah sebuah persembahan untuk para penyair, dengan sorotan kritis terhadap peran dan tanggung jawab mereka.

Kritik terhadap Kesia-siaan dan Ketidakberdayaan: Puisi ini membuka dengan penyajian yang kritis tentang aktivitas penyair yang dianggap sia-sia, seperti menyanyikan hal-hal remeh seperti gunung, awan, dan hal-hal yang bersifat kosmetik. Terdapat juga kritik terhadap upaya penyair yang kurang menghargai kebenaran dan membiarkan kegelapan merajalela.

Pemanggilan untuk Bangun dan Bertindak: Puisi ini membangunkan para penyair dari keadaan terlena dan kemalasan kreatif, meminta mereka untuk asah dan bangkit melalui penulisan yang lebih bermakna dan dalam, yang mencerahkan dan membawa kebenaran.

Penekanan pada Kebenaran dan Keharusan: Pesan kuat terkait dengan memahami tanggung jawab seorang penyair. Mereka diharapkan menyadari pentingnya mengekspresikan kebenaran dan menjadikan puisi sebagai sarana untuk membagikan cahaya pengetahuan.

Keberanian dalam Ekspresi: Penyair menyerukan pentingnya keberanian dalam mengekspresikan kebenaran dan kecerahan dalam puisi, bahkan saat menghadapi kegelapan dan ketidakbenaran.

Puisi "Kepada Penyair" mencerminkan kritik terhadap kualitas dan arah karya penyair, menyerukan tanggung jawab moral untuk mengekspresikan kebenaran dan cahaya dalam karya mereka. Melalui puisi ini, Mustofa Bisri menekankan keberanian, ketajaman, dan tanggung jawab moral yang seharusnya dimiliki oleh seorang penyair.

Mustofa Bisri
Puisi: Kepada Penyair
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.