Puisi: New York, Musim Panas 1972 (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "New York, Musim Panas 1972" menggambarkan pemandangan dan kehidupan kota yang serba cepat, penuh dengan kehidupan sosial yang kompleks dan ...
New York, Musim Panas 1972


Tak ada yang hendak dibuat
aku hanya duduk dan melihat:

        Orang berpasangan, duduk-duduk atau berjalan
        asyik berbicara, tertawa, berciuman
        menikmati kebahagiaan hingga tandas
        dalam hidup-serba-terbatas
        yang tak pernah merasa puas.

Tak ada yang ambil peduli
pada seorang asing yang termenung sunyi
sepanjang pagi.

Di sini matahari terbit
        tapi entah di mana
Di sini matahari terbenam
        tapi entah di mana
        Sinarnya tak pernah tiba di bumi
        tersangkut di gedung-gedung tinggi.

Di sini hidup keras dan liat
        besi pun luluh dan cair
        tapi hati tak pernah jadi terharu
        melihat nasib malang ayah-bunda
        terdampar dalam sepi yang ngilu
        menanti-nanti akhir usia.

Dan pada malam hari
        orang-orang megap-megap mencari
        entah apa, entah bagaimana
        lalu tiba-tiba berteriak
        memanggil dirinya sendiri
        yang jauh tersembunyi
        dalam kesibukan rutin sehari-hari.

Ada yang bernyanyi
        suaranya parau dan redup
        menyenandungkan kerisauan hidup
        yang dalam lara dan dukana
        penuh gairah dan warna
        yang memberi arti
        akan setiap hembusan udara yang dia hirup.

Ada yang berjalan
        ah, mereka selalu berjalan dan selalu bergegas
        hendak menangkap setiap saat yang melintas
        untuk membuatnya abadi
        terpaku dalam ke-fana-an waktu
        agar menjadi bukti kehadirannya
        dalam hidup yang singkat ini.


1972

Sumber: Ular dan Kabut (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "New York, Musim Panas 1972" karya Ajip Rosidi adalah pengamatan tajam tentang kehidupan di New York selama musim panas pada tahun 1972. Penyair menggambarkan pemandangan dan kehidupan kota yang serba cepat, penuh dengan kehidupan sosial yang kompleks dan kehidupan sehari-hari yang terjadi di kota metropolitan.

Gambaran Kehidupan Kota: Penyair memulai puisi dengan penggambaran kehidupan sosial yang beragam. Ia mengamati interaksi orang-orang, pasangan-pasangan yang menikmati momen kebahagiaan hingga hal-hal sepele sehari-hari seperti tertawa, berbicara, dan berciuman. Namun, pada saat yang sama, ia juga menyoroti bahwa kebahagiaan mereka seolah tanpa batas namun juga serba terbatas dan tidak pernah memuaskan.

Gambaran Cuaca dan Lingkungan: Dalam puisi ini, penyair mencatat bahwa meskipun matahari terbit dan terbenam, sinarnya tak pernah benar-benar sampai ke tanah karena terhalang oleh gedung-gedung tinggi. Ini bisa dianggap sebagai metafora tentang kondisi urban yang menghalangi koneksi manusia dengan alam.

Keadaan Emosional: Puisi ini juga menyoroti bahwa kehidupan di New York keras dan tak kenal ampun, dengan besi yang meleleh namun hati-hati manusia tidak terharu melihat nasib orang tua yang terdampar dalam sepi yang pahit, menanti akhir usia.

Kesibukan dan Kesibukan Emosi: Penyair menggambarkan betapa sibuknya orang-orang, yang meski berteriak dan mencari, terkadang masih tersembunyi di balik rutinitas sehari-hari. Ada juga nuansa emosi yang bercampur aduk, seperti suara bernyanyi yang penuh lara, berbicara tentang hidup dengan segala kesedihan, gairah, dan warna dalam hembusan udara yang dihirupnya.

Puisi "New York, Musim Panas 1972" menciptakan lukisan kata-kata tentang kehidupan di kota besar. Menyajikan suasana yang penuh warna dan kontras, puisi ini memperlihatkan sisi sosial, kehidupan sehari-hari, dan kesibukan kota yang begitu terasa di tengah kehidupan modern yang serba cepat.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: New York, Musim Panas 1972
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.