Puisi: Doa Rinai Hujan (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Doa Rinai Hujan" menawarkan pandangan yang dalam tentang keterhubungan, kebersamaan, dan keselarasan dengan alam dan penciptanya. Dengan ....
Doa Rinai Hujan

Rintik hujan itulah
yang senantiasa menyampaikan
kasihmu padaku, dan ikan-ikan
selalu mendoakan keselamatanku.
jika kau tanya makna goyangku
goyangku zikir tersempurna
di antara para kekasih jiwa
angin mengusap bening air telaga
mengazaniku sujud ke pangkuannya
burung-burung itulah
yang selalu menyampaikan
salamku padamu, ketika angin senja
mengusap suntuk zikirku
jika kau tanya agamaku
agamaku agama keselamatan
jika kau tanya makna imanku
imanku iman kepasrahan
hidupku mengakar di jantung tuhan
sukma menyala menyibak kegelapan.

Pandanglah putik bungaku
nur muhammad mekar sepenuh jiwa
pandanglah daun-daunku
jari-jari tahiyat terucap
tiap akhir persembahan
zikirku zikir kemanunggalan
diri lebur ke dalam tuhan.

Jakarta, 1998

Analisis Puisi:
Puisi "Doa Rinai Hujan" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah sebuah penghayatan akan keindahan alam dan spiritualitas yang terpancar melalui rintik hujan.

Hubungan dengan Alam: Puisi ini menampilkan hubungan yang intim antara manusia dengan alam, khususnya melalui elemen hujan, ikan, angin, dan burung. Penyair menafsirkan kehadiran hujan sebagai sarana bagi kasih sayang dan doa yang senantiasa mengalir kepada manusia.

Spiritualitas dan Zikir: Rintik hujan dianggap sebagai zikir yang sempurna, yang membawa manusia pada kesatuan dengan para kekasih jiwa dan pangkuan Tuhan. Ada sentuhan mistis dan spiritual dalam cara penyair memandang fenomena alam, mengubahnya menjadi pengalaman rohani yang dalam.

Agama dan Kepasrahan: Puisi ini mencerminkan keimanan dan keselamatan dalam agama. Penyair menyatakan bahwa hidupnya mengakar pada jantung Tuhan, dan imannya adalah iman pada kepenuhan. Ada elemen kesederhanaan dan ketulusan dalam penghayatan agama dalam puisi ini.

Simbolisme Alam dan Kehidupan: Penyair menggunakan gambaran alam seperti bunga dan daun untuk melambangkan kebesaran Tuhan dan pengalaman spiritual yang mendalam. Bunga yang mekar sepenuh jiwa mencerminkan cahaya spiritual yang terpancar melalui alam.

Penerimaan dan Kemanunggalan dengan Tuhan: Puisi ini menekankan penerimaan dan kepasrahan diri terhadap Tuhan. Melalui zikir dan persembahan, manusia menyatu dengan Tuhan, merasakan kemanunggalan yang mendalam.

Puisi "Doa Rinai Hujan" adalah sebuah penghayatan akan keagungan alam dan kebesaran Tuhan, serta hubungan spiritual antara manusia dan alam semesta. Puisi ini menawarkan pandangan yang dalam tentang keterhubungan, kebersamaan, dan keselarasan dengan alam dan penciptanya. Dengan simbolisme yang kaya dan bahasa yang indah, puisi ini mempersembahkan pengalaman rohani yang mendalam bagi pembaca.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Doa Rinai Hujan
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.