Analisis Puisi:
Puisi "Di Beranda Waktu Hujan" karya Sapardi Djoko Damono adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan kehilangan dan kerinduan seseorang terhadap kenangan dan cinta yang telah berlalu. Puisi ini menciptakan suasana hujan sebagai simbolik yang melambangkan perubahan dan waktu yang terus berjalan.
Simbolisme Hujan: Hujan dalam puisi ini digunakan sebagai simbol perubahan dan pelupaan. Hujan yang tak henti-henti menghapus jejak-jejak kaki dan membersihkan debu dapat diartikan sebagai metafora untuk waktu yang terus berlalu dan merubah segala sesuatu.
Kenangan dan Kerinduan: Puisi ini menggambarkan penyair yang merenungkan kenangan dan merasakan kerinduan terhadap masa lalu. Kenangan dianggap sebagai nyanyian yang menghilang dan matahari sebagai simbol kebahagiaan yang terkikis oleh waktu.
Penggunaan Beranda: Beranda dalam puisi ini adalah tempat fisik di mana penyair berada, tetapi juga menjadi representasi perasaan terperangkap dalam nostalgia dan kerinduan. Beranda menjadi tempat di mana penyair merenungkan masa lalu dan kehilangan.
Kesendirian dan Pertanyaan yang Tidak Terjawab: Penyair duduk sendiri di beranda dan merenung tentang pertanyaan yang tidak terjawab. Dia mencari keberadaan burung-burung, dedaunan, dan nyanyian yang pernah ada dalam hidupnya, tetapi semuanya telah menghilang.
Kontras Siang dan Sore: Puisi ini menciptakan kontras antara siang dan sore. Sore yang basah dan larut adalah saat yang lebih penting dalam puisi ini, karena hujan datang dan mencuci segalanya.
Akhir yang Religius: Puisi ini diakhiri dengan kata "Amin," yang sering digunakan dalam konteks religius untuk menandakan persetujuan atau harapan. Hal ini mungkin mengisyaratkan harapan penyair akan kesembuhan atau pemulihan dari perasaan kehilangan.
Puisi ini menggambarkan perasaan nostalgia, kehilangan, dan perubahan dalam hidup. Penggunaan imaji hujan yang terus-menerus menciptakan kesan bahwa waktu terus berlalu, menghapus kenangan dan merubah segala sesuatu.
Karya: Sapardi Djoko Damono
Biodata Sapardi Djoko Damono:
- Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
- Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.