Cerita Untuk Istriku
Istriku, puisi ini tak pernah selesai
Ketika lunglai rindu mendedah batu
Ketika sunyi menebah wajah
Ada tangkai hujan membisu
-; kutulis cerita sebelum pagi
Tentang sampan di danau kecil
Menebar jala tanpa mata kail
Menyimpan kabar ragu menggigil
Jangan biarkan sampan itu
Pulang sebelum cakrawala memanggil
Istriku, puisi ini tak pernah selesai
Ketika malam hanyutkan embun
Rebahlah! Rebahlah seperti bidadari
Kusunting rerumputan tanpa daun
-; Meski juntai kabut tak terpahami.
Jakarta, November 2011
Puisi: Cerita Untuk Istriku
Karya: Cucuk Espe