Puisi: Sihir Hujan (Karya Sapardi Djoko Damono)

Puisi "Sihir Hujan" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan keajaiban dan daya tarik hujan serta hubungannya dengan alam dan manusia.
Sihir Hujan

Hujan mengenal baik pohon, jalan,
dan selokan – swaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu
dan jendela. Meskipun sudah kau matikan lampu.

Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh
di pohon, jalan, dan selokan –
menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh
waktu menangkap wahyu yang harus kau rahasiakan.

1981

Sumber: Perahu Kertas (1983)

Analisis Puisi:
Puisi "Sihir Hujan" karya Sapardi Djoko Damono adalah karya sastra yang menggambarkan keajaiban dan daya tarik hujan serta hubungannya dengan alam dan manusia. Puisi ini memandang hujan sebagai entitas yang memiliki kecerdasan dan koneksi dengan alam sekitarnya, serta mampu menciptakan suasana yang magis.

Makna dan Isi Puisi: Puisi ini menggambarkan bagaimana hujan memiliki pemahaman dan hubungan khusus dengan lingkungannya. Hujan dijelaskan mampu mengenali elemen-elemen alam seperti pohon, jalan, dan selokan. Swara hujan dikatakan bisa dibedakan pada setiap elemen tersebut, seolah-olah hujan memiliki bahasa atau karakteristik yang berbeda ketika berinteraksi dengan masing-masing entitas.

Penggambaran ini memberikan nuansa ajaib dan magis pada hujan, menggambarkannya sebagai entitas yang hidup dan sadar. Meskipun pintu dan jendela telah ditutup, serta lampu dimatikan, hujan tetap dapat diakses oleh indera pendengaran manusia. Hal ini menciptakan gambaran tentang kehadiran hujan yang tak terhindarkan dan mampu menciptakan pengaruh yang mendalam bahkan dalam keheningan malam.

Selain itu, ada nuansa rahasia dan wahyu yang diungkapkan dalam puisi ini. Hujan dikatakan sebagai yang "menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh waktu menangkap wahyu yang harus kau rahasiakan." Kata "menyihir" memberikan kesan sihir atau pesona yang misterius. Ini menciptakan makna bahwa hujan memiliki kemampuan untuk menghadirkan suasana yang menghipnotis dan memungkinkan pengalaman mendalam, bahkan ketika manusia tidak menyadari hal itu.

Makna Filosofis dan Interpretasi: Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan keindahan alam dan bagaimana setiap elemen dalam lingkungan memiliki koneksi yang mendalam satu sama lain. Penggambaran hujan yang memiliki kemampuan untuk mengenal dan berinteraksi dengan pohon, jalan, dan selokan mengingatkan kita pada pentingnya saling keterkaitan dalam ekosistem alam. Ada kearifan alam yang disampaikan dalam puisi ini, mengajak kita untuk lebih peka terhadap keindahan dan interaksi dalam alam sekitar.

Selain itu, puisi ini juga mengandung pesan tentang bagaimana kita sebagai manusia sering kali melupakan atau mengabaikan keajaiban alam yang ada di sekitar kita. Puisi ini mengajak kita untuk membuka mata dan telinga kita, serta merasakan kehadiran hujan dengan segala keindahannya.

Puisi "Sihir Hujan" karya Sapardi Djoko Damono merupakan karya sastra yang indah dan mendalam dalam menggambarkan hubungan manusia dengan alam, khususnya dengan hujan. Puisi ini menghadirkan hujan sebagai entitas yang hidup, memiliki pemahaman, dan kemampuan untuk mengenali elemen-elemen alam di sekitarnya. Melalui bahasa yang kuat dan gambaran yang magis, puisi ini mengajak kita untuk lebih peka dan menghargai keajaiban alam yang ada di sekitar kita.

Puisi Sapardi Djoko Damono
Puisi: Sihir Hujan
Karya: Sapardi Djoko Damono

Biodata Sapardi Djoko Damono:
  • Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
  • Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.
© Sepenuhnya. All rights reserved.